Etnis Masyarakat Aceh Singkil

Posted on Updated on

Penduduk dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil secara garis besar dapat dikelompokkan berdasarkan asal-usulnya, walaupun sekarang ini sudah samar (tidak kentara lagi).

Ada beberapa etnis awal atau asal dari penduduk yang menetap di wilayah Singkil, dan dengan penelusuran jejak asalnya secara global maka terdapat berbagai etnis didalamnya yaitu : Etnis Singkil, Etnis Aceh, Etnis Batak, Etnis Minangkabau, Etnis Nias, dan Etnis-etnis lainnya dalam jumlah kecil.

Pengelompokan ini didasarkan karena dari setiap etnis masih dapat dirinci asal muasal etnis tersebut datang ke Singkil.Faktor-faktor yang menjadi tujuan utama etnis-etnis tersebut datang ke wilayah Singkil adalah karena faktor ekonomi serta faktor-faktor sekunder lainnya.

Etnis Singkil

Suku ini berdiam di wilayah Aceh Singkil dan Kota Subulussalam dan mendiami. Orang Singkil diperkirakan hasil pembauran dari Mandailing, Aceh, Minangkabau dan Nias. Daerah kediaman etnis Singkil ini berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Utara.

Etnis Aceh

Dimasa yang lalu kelompok etnis Aceh ini terkelompokkan dalam komunitas wilayah tertentu. Diantara komunitas Aceh yang ada di wilayah Singkil adalah di Kuala Baru.

Budaya etnis Aceh berada dalam kehidupan bersama di kelompok yang telah ada acuan kebersamaannya. Kelompok ini dipimpin oleh seoarang yang berwibawa dan terpandang. Tetapi pimpinan ini tidak lantas menjadi pimpinan yang absolut. Pemimpin etnis ini ditunjuk untuk mengurus soal adat (kepala adat), yang sangat erat hubungannya dengan pemerintahan, ekonomi, politik dan kegiatan masyarakat lainnya. Pemimpin didampingi oleh pemuka agama atau imam, yang menuntun kehidupan keagamaan. Hukum yang dibuat oleh pimpinan dan masyarakat harus sesuai dengan hukum agama. Oleh karena itu kedudukan seorang pimpinan keagamaan sama dengan pimpinan kelompok.

Keadaan ini sama antara gampong (kampung), kerajaan besar atau kecil. Tradisi ini memungkinkan adanya kerajaan kecil yang muncul di Kabupaten Aceh Singkil pada waktu yang lalu, atas inisiatif etnis Aceh.

Sistem kemasyarakatan etnis Aceh adalah menurut garis keturunan Ayah dan juga Ibu. Perpaduan patrilineal dan matrilineal ini dalam hubungan kekerabatan yang mengakibatkan terjadinya pembauran etnis ini dengan etnis lainnya sehingga terjadinya asimilasi sehingga menumbuhkan bentuk ke-Singkil-an suku. Terlebih lagi mencairnya pemisahan antara berbagai etnis maka terjadilah perkawinan antar etnis yang memunculkan kehidupan harmonis saling menghargai serta timbulnya rasa kesatuan wilayah SINGKIL dan bahasa pergaulan tidak mutlak lagi dengan menggunakan bahasa Aceh.

Etnis Batak

Wilayah Singkil merupakan bagian dari wilayah Aceh secara keseluruhan, tetapi wilayah Singkil pada masa yang lalu jauh lebih sulit untuk dicapai atau didatangi oleh masyarakat /penduduk Aceh lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya kendala-kendala hubungan, keterikatan pada adat istiadat dan kendala lainnya yang menyebabkan perpindahan penduduk dari etnis Aceh ini menjadi sedikit. Kendala utama yang menjadi penghambat utama masuknya etnis Aceh ini adalah karena faktor keadaan alam Singkil pada masa lalu.

Sebaliknya dari etnis Batak kendalanya lebih kecil, dan didorong untuk mendapat kehidupan yang lebih baik karena keterbatasan tanah suku (adat) yang ada didaerah asalnya yang menyebabkan lebih mudahnya mereka datang ke wilayah Aceh Singkil.

Terjadinya perpindahan penduduk (migrasi) dari daerah wilayah Batak telah berlangsung sejak lama. Migrasi etnis Batak ini datang dengan cara berkelompok di suatu lokasi yang kemudian menjadi Huta atau Kota/Kampung. Tradisi etnis batak, marga pertama yang membuka huta adalah yang menjadi penguasa daerah itu.Pendatang baru yang datang kemudian akan menempati daerah yang bertetangga dengan penduduk yang datang sebelumnya, sehingga tersusun suatu tatanan kemasyarakatan yang telah dihuni oleh masyarakat batak diatas.

Daerah yang telah ditempati diatas diatur oleh raja setempat, seperti Raja Penyusunan Bulung merupakan raja yang menguasai pemerintahan Huta, Raja Torbin Balok yang berkuasa di daerah tetangga Raja Penyusunan Bulung. Kedua kerajaan saling mengakui kekuasaan masing-masing, sampai akhirnya kerajaan-kerajaan ini mengembangkan kekuasaan ke daerah lain dan membuat sistem pemerintahan yang lebih teratur di daerah masing-masing.

Secara psikologis penduduk batak (yang biasanya memakai marga di akhir namanya) dengan penduduk lainnya tidak memakai marga bergaul harmonis diantara sesama mereka. Karena marga itu sebuah nama, yang membedakan pemanggilan antara seseorang dengan lainnya. Banyak juga dari etnis Batak ini sudah tidak memakai marga, tetapi hanya menjadi pegangan dalam silsilah keturunan dan pergaulan sesama marganya.

Etnis Minangkabau

Etnis ini lebih lazim disebut orang Padang. Migrasi etnis ini lebih di dorong oleh faktor dagang. Orang Padang terkenal sebagai pedagang ulung dan gigih. Kedatangan etnis ini ke wilayah Singkil berdagang membawa barang kebutuhan penduduk dan juga merupakan penjaja jasa seperti tukang emas, tukang pangkas (cukur), penjahit pakaian laki-laki dan perempuan serta jasa lainnya yang diminati penduduk.

Orang padang lebih banyak mendatangi /menetap di wilayah singkil sekitar pantai/laut, karena mudah dihubingi dengan perahu layar/kapal laut. Budaya orang padang yang dibawa oleh pedagang-pedagang yang datang ke wilayah Singkil ikut terlarut berasimilasi dengan kebudayaan-kebudayaan setempat, sehingga menghasilkan kebudayaan yang unik, tidak sama dengan kebudayaan asli yang dibawa oleh etnis-etnis yang datang ke wilayah Singkil. Perkawinan yang menurunkan generasi penerus telah membaurkan penduduk dalam wajah orang Singkil.

Di masyarakat minangkabau juga mengenal kelompok-kelompok keturunan seperti halnya etnis batak yang disebut marga. Seperti halnya etnis Batak, orang Padang tidak menonjolkan kelompok keturunan asalnya.

Etnis Nias

Etnis ini mempunyai Bahasa sendiri dan dikenal oleh penduduk wilayah Singkil, tapi tidak digunakan secara umum dengan etnis lainnya. Etnis nias bermigrasi ke Singkil melalui laut dengan perahu layar. Etnis Nias terkenal juga dengan Pelaut-nya, karena etnis ini merupakan penduduk dari sebuah Pulau di samudera Hindia, di sebelah barat daya wilayah Singkil.

Dari segi fisik etnis ini pada umumnya mempunyai ciri khusus kuning langsat. Asli etnis ini tidak menggunakan huruf n, m ng (sengau) dalam menyebutkan kata-kata.

Etnis lainnya

Di wilayah Singkil terdapat juga beberapa etnis lain, seperti Bugis, Jawa, Cina, Arab dan Keling. Migrasinya etnis-etnis ini ke wilyah Singkil berlatar belakang perdagangan dan mencari pekerjaan.

Pembuktian etnis Bugis di Aceh Singkil adalah adanya nama-nama benda yang sama dengan bahasa Bugis asli, dendang bugis yang irama dan kata-katanya mirip (walau tidak sama) dengan dendang singkil begitu pula adat istiadatnya.

Untuk etnis Cina, di Singkil terdapat kampung yang bernama kampung Cina, walau sekarang tidak lagi dihuni oleh orang-orang Cina.

Untuk Etnis Arab, salah satu buktinya terdapat nama  said, syarifah dan makanan khas arab yang telah disesuaikan dengan lidah orang Singkil.

Untuk etnis Keling (India), dulu terdapat kampung keling terdapat penjual susu murni.

Untuk etnis Eropa, tidak jelas apakah mereka meninggalkan keturunan di Singkil, karena mereka dulunya berdiam di lokasi khusus perumahan perkebunan sawit dan karet milik perusahaan Eropa di onderneming Lae Butar Rimo.

Etnis Jawa yang berada di Aceh Singkil, terutama bekerja di perkebunan dan karet di wilayah Simpang Kanan yang disebut Perkebunan Lae Butar bergabung dalam PT Socfindo.Perpindahan etnis Jawa ini berlangsung sejak jaman kolonial Belanda. Saat itu diperlukan banyak tenaga kerja di perkebunan kelapa sawit. Transmigrasi ini berlanjut pada masa pemerintahan Republik Indonesia. Generasi keturunan lanjut mereka yang telah menciptakan gerak sosial ( social mobility ) dalam kehidupan di Aceh Singkil.

Selanjutnya adalah Etnis Aceh yang mempunyai hubungan dengan penduduk wilayah Singkil yang berasal dari Kuta Cane dan Blangkejeren (Aceh Tenggara).

Sumber: www.acehsingkilkab.go.id

45 respons untuk ‘Etnis Masyarakat Aceh Singkil

    Nuntung said:
    18/04/2008 pukul 19:01

    Yah…diaspora Bugis sampai disini ya….saleeuuummmm

    Suka

    ali hasmi said:
    15/05/2008 pukul 00:03

    thanks. atas tulisan anda ttg AS moga menambah khazanah pengetahuan masyarakat luar ttg AS (Aceh Singkil)

    Suka

    syam said:
    13/06/2008 pukul 14:16

    Ass..salam kenal dari saya, syamsul arifin. asli putra aceh singkil, saya lahir di desa singkohor,orang aceh singkil pasti tau itu. sekarang saya sedang menimba ilmu di jawa,tepatnya di ponpes Tebuireng,Jombang Jatim.

    Saya senang sekali ketika menemukan blog ini, rasa kangen saya akan aceh singkil terobati, sudah lima tahun lebih saya tinggalkan kampung halaman. trim’s buat bang admin,terus update berita singkil ya…

    Suka

    taufik said:
    17/06/2008 pukul 15:54

    Bertambah lagi khazanah pengetahuan saya tentang keberagaman di Nanggroe Aceh Darussalam. Saya semakin yakin bahwa ACEH memang beragam, tidak tunggal.

    Suka

    abdullah said:
    14/09/2008 pukul 12:26

    kalau gitu gak ada dong singkil asli.. bukannya peradaban singkil sudah sangat di kenal jauh sebelum jaman kolonial? nurut saya ya tu asli orang singkil yang aslinya dari DAS.. dan mereka bisa disebut suku sama halnya dengan suku minoritas di aceh seperti alas dan gayo

    Suka

    ali hasmi said:
    14/09/2008 pukul 12:59

    MUDAH-MUDAHAN TULISAN INI TIDAK HANYA SAMPAI DISINI…………….
    AGAR ADA MEDIA INI DAPAT DIJADIKAN KOREKSI DAN MENAMBAH WAWASAN TENTANG ACEH SINGKIL OLEH KAUM BEAKTA….
    JUAH-JUAH KHATANA..
    SALAM KENAL JUGA UNTUK PENGUNJUNG BLOG INI KALO ADA BERITA TENTANG SINGKIL KITA DAPAT BERTUKAR INFORMASI
    hasmirimo@yahoo.co.id
    silahken hubungi alamat ku
    khususna untuk senina,paapun,paogek ku khatana…………………………….. kita bangun Singkil menuju masyarakat Baldatun thaiybatun warabbun ghafur……

    Suka

    anton said:
    23/09/2008 pukul 10:54

    Ass wr wb, salam kenal ya dari saya Antoni Azwari,
    thanks ya atas tulisan abng tentang aceh singkil, moga menambah pengetahuan kita tentang aceh singkil….

    Reply from acehsingkil :

    Waalaikumsalam Wr.wb
    Salam kenal juga buat Antoni Azwari..
    Terima kasih atas support dan dukungannya..
    Saran dan masukan yang membangun dari Antoni sangat dinantikan… 🙂

    Suka

    a.muhri said:
    29/09/2008 pukul 09:36

    anda terlalu mengecilkan arti dan keberadaan etnis Pakpak (Boang/Kampong)

    Reply from acehsingkil:

    Aturan baca : # = acehsingkil

    Sepantasnyalah # mengucapkan salam kenal terlebih dahulu kepada Saudara Muhri sebelum membalas dan bertegur sapa dengan sdr dalam blog ini.

    Setelah membaca komentar sdr, # langsung membaca lagi tulisan dengan judul “Etnis Masyarakat Aceh Singkil” di atas, komentar anda timbul # yakini karena tidak termaktubkannya etnis Pak-pak dalam tulisan tersebut. Tidak ada maksud untuk mengecilkan arti dan keberadaan etnis Pak-pak seperti yang anda lontarkan dalam komentar sdr, dan mungkin kalau sdr lebih memperhatikan bahwa source tulisan tersebut berasal dari website Kab. Aceh Singkil (yang sampai sekarang tidak pernah di-update lagi).
    Menurut # setelah memperhatikan tulisan mengenai etnis Batak di atas, dan juga memperhatikan kondisi geografis wilayah perbatasan Aceh Singkil serta mengenai jumlah, penyebaran dan lokasi pemukiman masyarakat yang ber-etnis Pak-pak dan Batak di Aceh Singkil, mungkin dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya yang dimaksud “Etnis Batak” dalam tulisan diatas (oleh Penulis pada website http://www.acehsingkilkab.go.id) adalah juga untuk menunjukkan etnis Pak-pak yang terdapat di Aceh Singkil, yang didasarkan dengan kondisi keberadaan masyarakat di lapangan. Bagaimana saran pendapat rekan-rekan semua?
    Seperti kita pahami bersama bahwa masyarakat/orang-orang di luar Sumatera Utara atau orang-orang yang tidak terlalu paham mengenai ragam suku dan etnis di Sumatera Utara, seringkali menyebutkan bahwa semua masyarakat di Sumatera Utara adalah bersuku Batak (padahal terdapat banyak etnis di Sumatera Utara, seperti di antaranya etnis Batak, Karo, Pak-pak, Mandailing dan lain sebagainya).

    Terima kasih buat sdr. Muhri atas kritik nya yang InsyaAllah bisa membangun terciptanya penyampaian informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.. Amin!! 🙂

    Suka

    Yarwin Adi Dharma, S. Pt. said:
    18/11/2008 pukul 15:48

    Untuk sementara saya cukup salut ttg pengayaan informasi Aceh Singkil yang disajikan oleh penulis, tapi perlu ada pengkajian lebih mendalam lagi tentang asal-muasal penduduk asli aceh singkil, sehingga menjadi data otentik bagi anak cucu kita.

    Suka

    ahsan salim said:
    23/11/2008 pukul 11:03

    salm buat heri sama agung di mana pun berada

    Suka

    ahsan salim said:
    23/11/2008 pukul 11:11

    buat syam anak pak masnan.slm dari ahsan salim.saya juga alumni tbi.kapan pulang.sym main ke pare saya ada di pare.gmn kabar amin supangat.

    Suka

    heri rv. said:
    05/12/2008 pukul 12:58

    salam kenal dari heri asli aceh singkil dari singkohor
    pedalaman yg sudah menjadi kota kecamatan, setelah membaca dan menyimak ternyata kebudayaan kab aceh singkil beragam, yg terlihat beraneka ragam etnis/suku. didalam kab aceh singkil sampai sekarang masih ada perkataan2 di antara suku atau kota,yg disebut2 sehingga jangan sampai ada perpecahan antara suku. justru dengan banyaknya suku ras akan menjadi daya tarik aceh singkil.
    sebagai contoh, km orang rimo, lipat kajang dll bukan orang singkil? jadi yg dinamakan orang singkil yg mana? perkataan seperti ini sering kali terdengar pa lg untuk menduduki pemerintahan.
    maju terus aceh singkil tunjukan jatidiri…
    ayooo teman2 kunjungilah aceh singkil yg terkenal laut lepasnya dan pulau banyak.. buruan!! tiket masuk gratis 1×24 jam hehehe

    Suka

    syam said:
    22/12/2008 pukul 20:34

    LUAR BIASA….!!!itulah kata-yang patut saya ucapkan dan ucapan terimakasih yang sangat besar kepada bang admin. karena blog ini telah mempertemukan saya dengan orang yang sudah sekitar 10thn berpisah(walaupun belum bertemu). dia adalah Ahsan salim(coment tgl 23 nop 2008)…jadi ingat masa kecil waktu di singkohor…Terimakasih Bang Admin..Jaya terus aceh singkil..

    reply from acehsingkil :
    🙂 …alhamdulillah… 🙂

    Suka

    syam said:
    22/12/2008 pukul 21:44

    kunjungi blogku…ya..

    Suka

    irwansyah said:
    26/12/2008 pukul 16:31

    Tolong diperjelas lagi tentang asal-muasal marga-marga dan trombonya yang ada di aceh singkil. trims

    Suka

    salabim said:
    30/12/2008 pukul 01:39

    PRO MUHRI… TOLONG JELASKAN ASAL MULA TERBENTUKNYA MASYARAKAT ACEH SINGKIL…. YANG TELAH DIMULAI OLEH PENULIS… SALEUM..

    Suka

    ahsan salim said:
    07/01/2009 pukul 21:58

    penulis terus berjuang dan promokan aceh singkil yang tercinta.buat hery kapan pulang ke singkil

    Suka

    Hendro said:
    01/02/2009 pukul 10:45

    Bravo Aceh Singkil,,…

    Suka

    syam said:
    08/02/2009 pukul 21:34

    buat bang Ahsan salim maen ke tbi donk,saya tunggu lho….oia kalo bisa alamat yang di pare tolong kirim ke emailku syam_nad@yahoo.com

    Suka

    Akbar Kombih said:
    19/02/2009 pukul 12:10

    Bung, kalau dari Kuta cane itu etnis Alas dean kalau dari Blangkejeren itu etnis Gayo…………………..memang terletak di Aceh Tenggara, tapi disana etnis Aceh ga’ punya kampung………..!

    acehsingkil reply:

    Terima kasih buat Sdr. Bung Akbar Kombih telah sudi mampir.
    Anda adalah apa yang anda tulis.

    Suka

    Ali machfedz said:
    29/03/2009 pukul 14:00

    asslm….
    sukses buat aceh singkil.
    profil kecamatan singkohor ko blm lengkap padahal singkohor kan kecamatan yg lg berkembang jadi bisa di banggakan
    klo ga percaya sekali-kali singgah ke singkohor oc.
    buat masyarakat singkohor saya doakan semakin maju

    reply from acehsingkil:

    Waalaikumsalam wr.wb
    makasih ya buat dukungannya untuk blogsite ini 🙂
    mungkin ada teman2 yang bisa berbagi informasi tentang profil kecamatan singkohor dapat mengirimkannya ke acehsingkilblog@gmail.com
    ditunggu ya….

    Suka

    enO said:
    26/04/2009 pukul 12:11

    Bravo aceh singkil mgo2 tmbh sukses aj dech…….@

    Suka

    Ogos Kruas said:
    04/05/2009 pukul 00:15

    Apakah Bahasa Pakpak sama dengan Bahasa Singkil? Setahu saya dalam Bahasa Pakpak pengucapan konsonan ‘R’ diucapkan dengan jelas, sedangkan dalam Bahasa Singkil diucapkan secara uvular sebagai ‘Kh’. Bukankah di Kota Singkil orang berbahasa Jamu? Jadi, yang manakah Bahasa Singkil itu? Apa pula itu Bahasa Julu dan Boang? Mohon penjelasan.

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal buat sdr. Ogos, terima kasih atas komentarnya 🙂
    Setelah membaca komentarnya, sepertinya Sodara lebih mampu untuk menjelaskan tentang bahasa tersebut…
    Terimakasih dan sukses selalu . . .

    Suka

    anton said:
    10/05/2009 pukul 18:00

    ass wr wb,,

    bg mau nanya,,

    website aceh singkil kok gak perrnah diperbaharui?

    beritanya pun gak pernah diperbaharui

    Suka

    eko kesatria said:
    14/05/2009 pukul 09:40

    salam aceh singkil……!

    Suka

    liza novita b said:
    15/05/2009 pukul 16:49

    asslkm wr wb..
    dan salam kenal..dan buat aceh singkil moga2 sukses selalu dan saya bangga jadi anak aceh singkil.
    wasslkm wr wb..

    Suka

    @min $. said:
    24/05/2009 pukul 16:34

    Buat Sahabataku Ahsan salim…….
    kita sama – sama berlabel A.S. dulu kita sama – sama berangkat malam dari subulussalam. kamu ke Jombang dan aku ke Lampung. ingat itu….. kapan kamu akan kembali ke aceh singkil…. saya sudah pulang dari lampung 2004.

    untuk heri juga. yang kini masih melanjutkan studynya.
    untuk semua kawan – kawan yang jauh diperantauan, kapan kita dapat membangun singkohor untuk lebih baik lagi…..

    saya tidak sangka ternyata dari singkohor saya liat sudah ada beberapa orang yang respon terhadap aceh singkil melalui system jaringan. terbukti ada hasan, heri, adik kandung saya samsul yang masih di tbi dan kadang juga di malang. dan tak ketinggalan juga Bapak Camat Kecamatan Singkohor. Ali Hasmi Pohan. yang sekarang masih aktif di singkohor.

    from : amien83@gmail.com
    HP. : 085762774483

    untuk respon etnis aceh singkil. saya rasa untuk membangun aceh singkil tidak perlu harus memandang etnis atau golongan. karena kalau bukan kita yang membangun siapa lagi?

    Suka

    akmal said:
    27/05/2009 pukul 20:40

    berkunjung lagi bang…

    gimana kbr nya bang..

    Suka

    abdl rais said:
    10/06/2009 pukul 15:17

    untuk orang yang ada di jakarta jangan diem aja

    Suka

    mukhyat fahlevi said:
    13/06/2009 pukul 15:48

    @akmal…..
    lagi sibuk kali adminnya…..
    hahaha

    Suka

    Malim Sempurna said:
    29/07/2009 pukul 23:15

    Assalamualaikum…terima kasih atas infonya.
    Aku enggo dekah di luakh Aceh Singkil. dan begenden sedang kuliah di Mesir. Namun, alhamdulillah setelah postingan ini saya baca, saya langsung tekhenget bahasa ta yang megah en..kalau bisa kita yang hidup di rantau orang dan luar negeri ini bisa menjalin hubungan supaya persaudaraan kita tetap kokoh.

    Jandan lupa hubungi juga blog kami yang sederhana ini http://malimsempurnaonline.blogspot.com/

    Dan, bagi temen-temen yang ingin tau lebih dalam tentang info kuliah di mesir jangan segan-segan untuk meng add YM saya atas nama : malim_sempurna2@yahoo.com.

    Terima Kasih Sahabat.

    Suka

    nanda fajri said:
    03/08/2009 pukul 09:04

    To : malim sempurna

    Apa kbr?Sdh plg k indo ato msh di mesir?Sdh lama gk prnh muncul lg di YM..Slamat ya,sdh jd bapak..He3x..

    Suka

    Riski Julianda said:
    03/02/2010 pukul 15:04

    terima kasih atas info a,,,,

    mudah2 kejayaan aceh singkil tetap dan berkembang hingga saat ini…..

    salam perjuangan dari putra aceh singkil

    Suka

    Lembong said:
    22/05/2010 pukul 23:43

    Aceh Singkil tidak akan pernah besar dan jaya hanya dengan kata-kata. berbagai torehan kata-kata indah yang kita tuangkan dalam laman ini tidak akan membuat Singkil langsung maju. karena itu mari kta berpikir bagaimana lebih dapat berbuat untuk Aceh Singkil dengan kerja nyata terutama elit-elit politik. jangan membungkus kata-kata indah untuk meninabobokkan masyarakat. berbuatlah semaksimal mungkin untuk kemajuan rakyatmu, dan ingat di Akhirat nanti pasti ada pertanggungjawaban pada yang kuasa atas apa yang engkau telah perbuat hari ini.

    Suka

    Usuluddin said:
    31/07/2010 pukul 15:04

    Ass, Apa pun kata orang, baik buruknya Aceh Singkil…….. aku tetap bangga, karena ku yakin, Aceh singkil kedepan akan terus semakin maju……. TAPI HANYA SATU PINTA KU, tolong lah perhatikan ekonomi masyarakatt….. kalo bisa perbanyak lah lapangan pekerjaan agar anak muda nya Aceh Singkil tidak ada yang menganggur lagi…..

    Pesan : Mari Kita Jadikan Singkil Menjadi Kota Yang Betul2 Menjadi Kota Yang BAtuah………

    Suka

    calman as said:
    19/03/2011 pukul 11:52

    jd kne agak mu kta bain singkil en?

    Suka

    SARI said:
    18/03/2012 pukul 20:37

    ass…….saya sangat saluut sama saudara se x gus bangga karena masih mau peduli dgan sgkil dgan cara mgmbgkan budaya’a di dunia maya….somga tetap sukses ya….kalau bisa legenda atau crta rakyat sgkil juga dtuliskan (sastra)..sprti di daerah gayo yg terkenal dgan seni dan sastra daerah mreka.

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungan dan sarannya.

    Suka

    trisla said:
    17/07/2012 pukul 12:19

    mantap…….

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Suka

    Febrianti said:
    11/10/2012 pukul 16:18

    Salam perjuangan dari mahasiswa singkil dijogja..

    Suka

    acehsingkil responded:
    24/11/2012 pukul 17:00

    Reply from acehsingkil:

    Terimakasih Ukhti telah mampir di blog acehsingkil 🙂
    Salam perjuangan untuk semua mahasiswa Singkil di Kota Gudeg.

    Suka

    hasan said:
    31/12/2013 pukul 18:00

    Salam..

    Jauh dimata dekat dihati

    Trombo tembang fardousey

    Kuala Lumpur

    Suka

    dari aceh singkil said:
    05/01/2014 pukul 12:11

    terimakasih kepada adminnya telah meng aplod tentang singkil.
    tetapi ada sedikit saran dari saya,,,,nama-nama tokoh nya tolong juga di aplod….
    siapa yang membawa adat singkil,sapa yang membawa adat aceh dan adat yang lainnya…

    Suka

    rahman said:
    03/11/2015 pukul 16:30

    salam_mejuah_juah_khatana

    Suka

    diarynesia.com said:
    12/12/2016 pukul 14:11

    Sangat menarik untuk dijadikan referensi

    Suka

    bambang said:
    02/02/2018 pukul 08:27

    salam Lestari
    ogek ogek sekalian
    senang bisa berinteraksi dengan masyarakat aceh singkil walaupun cuma 3 bulan. masyarakat singki yg ramah telah membuka wawasan saya semoga bisa.ke singki lg suatu saat nanti

    baapo. mangapo, munak, beko adalah kata 2 yg paling sering saya dengar selama.di singki

    Suka

Tinggalkan komentar