Sejarah Aceh Singkil

Posted on Updated on

Pada permulaan abad ke 16 Kerajaan Aceh berada pada masa puncak kejayaannya, dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda ( 1607 – 1638 ). Daerah kekuasaannya meliputi pantai barat pulau Sumatera dari Bengkulu hingga ke pantai timur pulau Sumatera yang meliputi Riau. Pada masa itu terdapat pula Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah Aceh itu sendiri, salah satunya terdapat di wilayah Aceh Singkil.

Dari peninggalan-peninggalan sejarah yang ada serta cerita rakyat yang berkembang menunjukkan bukti adanya kerajaan-kerajaan di wilayah Singkil itu sendiri. Beberapa peninggalan-peninggalan bersejarah tersebut dapat dilihat dari ditemukannya situs-situs bangunan serta alat-alat perlengkapan hidup seperti senjata, peralatan makan, perhiasan, perlengkapan pertanian, adat istiadat. Hal ini menunjukkan adanya struktur masyarakat berlapis yang ditunjukkan dengan terdapanya nama (gelar) Raja, pembantu-pembantu raja dan rakyat biasa. Sewaktu kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda, didudukkanlah Syeikh Abdul Rauf as Singkili yang berasal dari wilayah Singkil sebagai tempat orang merujuk hukum agama atau hukum Syara.

Lahir di Singkil dari keluarga yang ada hubungannya dengan Hamzah Fansuri seorang tokoh kepenyairan di Indonesia. Pada masa itu masyarakat Aceh Singkil sudah memiliki peradaban yang tinggi serta mempunyai pemerintahan, hal ini dikuatkan dengan adanya Kerajaan Batu-batu, Penanggalan, Binanga dan lain-lainnya. Dalam perjalanan waktu Aceh Singkil telah melewati masa-masa peralihan kekuasaan diantaranya adalah : – Masa Pemerintahan Kolonial Belanda – Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang – Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Pada masa pemerintahan kolonial Belanda , wilayah Singkil merupakan Onderrafdeeling (Kewedanan) yang dikepalai oleh Controleur , dimana Onderrafdeeling ini membawahi empat Landschap (Kecamatan) yaitu Singkil, Pulau Banyak, Simpang Kiri dan Simpang Kanan yang masing-masing kecamatan tersebut dikepalai oleh seorang “Zelfbestuurder ” (Camat) yang juga membawahi empat kemukiman yang dikepalai oleh seorang Mukim. Dan Mukim juga membawahi beberapa Kepala Kampong di kemukimannya. Onderrafdeeling (Kewedanan) pada masa indonesia merdeka diganti namanya menjadi Pembantu Bupati Wilayah Singkil.

Adapun peninggalan-peninggalan dari masa penjajahan kolonial Belanda ini berupa kantor pemerintahan,kantor pelabuhan, kantor pos, rumah controleur , sekolah (volgschool dan vervolgschool ), Mesjid serta rumah-rumah yang pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada akhir abad ke 19. Wilayah Singkil pada masa itu masih berupa hutan belantara, dimana sebahagian besar mata pencaharian penduduk masih sangat tergantung dari potensi yang ada pada alam, terutama dibidang hasil kehutanan seperti kayu, kapur barus, kemenyan, dibidang pertanian, perikanan, serta pelayaran. Selain itu didaerah pesisir pantai Singkil banyak dihuni oleh pembuat garam dapur dari air laut. Wilayah Singkil merupakan salah satu daerah yang diperbolehkan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk membuat garam, dimana garam yang dihasilkan kemudian diperdagangkan dengan pedagang-pedagang yang datang ke Singkil terutama sekali dari Alas, Blangkejeren yang diangkut melalui jalur sungai di Singkil. Pemerintah penjajahan kolonial Belanda pada saat itu juga telah membuka perkebunan kelapa sawit dan karet di daerah Lae Butar Rimo.

Pada masa itu banyak didatangkan pekerja (buruh) dari daerah pulau Jawa yang dipekerjakan diperkebunan milik Belanda dengan cara sistem kontrak yang lebih dikenal dengan “Kuli Kontrak”. Seiring dengan dibukanya perkebunan milik pemerintah kolonial Belanda ini maka semakin terbukalah wilayah Singkil bagi masuknya penduduk lain diluar wilayah Singkil.

Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang , militer Jepang masuk kewilayah Onderafdeeling Singkil untuk pertama kali melalui perairan laut Singkil. Mereka mendarat melalui tepian tepat didepan kantor Controleur . Pendaratan militer Jepang ke Singkil ini dipimpin oleh Letnan Satu Nakamura, yang kemudian mengambil alih kekuasaan di Singkil dari Pemerintah kolonial Belanda yang pada saat itu telah mengungsi ke daerah perkebunan Lae Butar di Rimo.

Selama dalam kekuasaan militer Jepang, mereka tidak merubah status wilayah Singkil sebagai Onderafdeeling (Kewedanan) hanya istilahnya saja yang diganti sesuai dengan bahasa Jepang seperti Onderafdeeling diganti dengan Gun dan Landschap diganti dengan Son . Pada masa kekuasaan Jepang diwilayah Singkil, roda pemerintahan tidak berjalan dengan lancar. Penyesuaiannya dalam waktu yang relatif singkat dalam ukuran tahun yakni 3,5 tahun tetapi telah banyak mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan bagi masyarakat Singkil. Ketika Jepang kalah perang dengan pasukan Sekutu, maka sekutu memerintahkan kepada militer Jepang untuk mengawasi keamanan setempat sebelum wilayah itu diambil alih oleh pihak sekutu.

Akan tetapi Indonesia telah terlebih dahulu memproklamirkan kemerdekaannya dan telah menjadi negara merdeka sehingga rakyat menginginkan kekuasaan dan senjata Jepang diserahkan kepada rakyat Indonesia. Pihak Jepang bersikeras tidak ingin menyerahkan kekuasaan dan senjata kepada masyarakat, sehingga menimbulkan perlawanan yang dimotori oleh Barisan Pemuda Indonesia yang dibantu oleh tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama yang ada diwilayah Singkil.

Masa Kemerdekaan Republik Indonesia , Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang dipelopori oleh Ir Sukarno dan Drs Mohammad Hatta di Jakarta gaungnya telah sampai berkumandang di wilayah Singkil yang pada saat itu masih merupakan daerah tak bertuan (de jure ). Tetapi secara de facto pemerintahan di wilayah Singkil ada yang melaksanakan yaitu pegawai-pegawai penjajahan Jepang yang kemudian beralih menjadi pegawai Republik Indonesia. Rakyat mengakui dan sangat mendukung dan kemudian ditetapkan oleh Pemerintahan di Aceh pada waktu itu dengan dibantu oleh Organisasi Massa dan Komite Nasional Indonesia Wilayah Singkil.

Pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayah Singkil dilakukan di Simpang Tiga Singkil dengan upacara yang sederhana oleh Mufti A.S sebagai “Wedana Darurat “pada saat itu didasarkan karena rasa tanggung jawab sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kemudian Pemerintahan di Kutaradja mengakuinya, hal ini ditandai dengan diundangnya Mufti A.S pada rapat pleno Komite Nasional Indonesia Daerah Aceh yang diadakan di Kutaradja (Banda Aceh sekarang). Rapat Pleno Komite Nasional Indonesia Daerah Aceh, memutuskan bahwa Komite Nasional Indonesia Daerah Aceh dibubarkan dan kemudian diganti dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Aceh. Pada tahun 1957 partai-partai politik, alim ulama, cendekiawan, dan organisasi massa yang berada di Aceh Singkil mengadakan pertemuan di Singkil yang memutuskan pembentukan PANITIA AKSI PENUNTUT KABUPATEN OTONOMI SINGKIL (PAPKOS).

Panitia ini kemudian mengirimkan delegasinya ke Tapaktuan yang merupakan Kabupaten Induk dari wilayah kewedanan Singkil, untuk membicarakan tuntutan nurani masyarakat wilayah/kewedanan Singkil kepada Bupati Aceh Selatan untuk selanjutnya diteruskan ke Gubernur Aceh. Tapi tuntutan masyarakat belum berhasil untuk memperjuangkan berdirinya Kabupaten Aceh Singkil. Usaha masyarakat Aceh Singkil untuk memperjuangkan terbentuknya kabupaten Aceh Singkil tidak berhenti sampai disitu,, tetapi terus diperjuangkan tahun demi tahun sampai kemudian dibangun Kantor Penghubung Bupati Aceh Selatan di Singkil untuk mengakomodir keinginan masyarakat wilayah Singkil.

Usaha masyarakat untuk memperjuangkan Kabupaten Aceh Singkil akhirnya menjadi kenyataan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Otonomi Daerah oleh pemerintah Pusat. Akhirnya pembentukan Kabupaten Aceh Singkil terwujud dengan adanya Undang-Undang No. 22 tahun 1999 dengan Peraturan Pemerintah No. 129 tahun 2000 sebagai peraturan pelaksana Undang-Undang tersebut. Dengan dasar Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 kemudian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menghasilkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1999, tanggal 20 April 1999 memutuskan dan menetapkan wilayah Pembantu Penghubung Bupati di Singkil menjadi Kabupaten dengan nama Kabupaten Aceh Singkil dengan Pejabat Bupati pertamanya Makmursyah Putra, SH.

Kabupaten Aceh Singkil adalah sebuah kabupaten yang berada di ujung barat daya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ( NAD), Indonesia. Aceh Singkil merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan dan sebagian wilayahnya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kabupaten ini juga terdiri dari dua wilayah yaitu daratan dan kepulauan. Kepualauan yang menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak. Ibukota Aceh Singkil terletak di Singkil.

Singkil terletak di jalur barat sumatera yang menghubungkan Banda Aceh, Medan dan Sibolga, namun demikian jalurnya lebih bergunung-gunung dan perlu dilakukan banyak perbaikan akses jalan agar keterisolasian wilayah dapat teratasi. Sebelum Kabupaten Aceh Singkil terbentuk, wilayah Singkil dahulu merupakan daerah yang sangat terpencil dikarenakan kondisi alamnya yang masih berupa rawa-rawa dan hutan belantara yang sangat sulit untuk didatangi karena keterbatasan jalur transportasinya.

Jalur transportasi yang dahulu ada hanya melalui jalur laut, itupun harus ditempuh berhari-hari lamanya dari kota Sibolga (Sumatera Utara) untuk dapat mencapai kota Singkil. Sedangkan dari daerah pedalaman untuk sampai ke kota Singkil harus melalui jalur sungai yang juga memakan waktu yang lama pula. Keadaan ini berubah seiring dengan terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil yang ditetapkan tanggal 20 april 1999 (Undang-Undang No. 14 tahun 1999), dan pelantikan Makmursyah Putra, SH sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Singkil, tanggal 27 April 1999 oleh Menteri Dalam Negeri Atas Nama Presiden Republik Indonesia, di Jakarta.

Peresmian Kabupaten Aceh Singkil tanggal 14 Mei 1999 oleh Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Aceh di Lapangan Sultan Daulat Singkil. Maka sejak saat itu lambat laun wilayah Aceh Singkil menjadi semakin berkembang seiring dengan terbentuknya Kabupaten aceh Singkil. Tahap-demi tahap pembangunan di wilayah Singkil mulai berjalan dengan dibangunnya sarana transportasi jalan, perkantoran dan pelabuhan. Berbagai sarana dan prasarana mulai dibangun dan dibenahi, ini terlihat dengan dibangunnya jalan Singkil-Rimo-Subulussalam sehingga memudahkan masyarakat untuk berhubungan ke kota Singkil sebagai Ibukota Kabupaten.

Setelah jalan Singkil-Rimo –Subulussalam dibuka, maka tanah menjadi andalan untuk mendatangkan uang. Daerah yang semulanya hutan belantara kini berubah menjadi daerah yang produktif dan berkembang, yang semula merupakan daerah buangan setelah dibuka menjadi daerah bilangan. Tata ruang masih merupakan kendala yang sangat berat dihadapi oleh Kabupaten Singkil yang baru saja berdiri, akan tetapi hal ini tidak menjadi halangan berarti bagi Pemerintah Kabupaten aceh Singkil untuk mensejajarkan dirinya dengan Kabupaten-kabupaten lain di Propinsi Aceh. Berbagai fasilitas Pendidikan dan Kesehatan mulai banyak dibangun, begitu juga dengan fasilitas umum lainnya seperti jembatan dan jalan yang merupakan sarana vital bagi masyarakat umum. Beberapa sektor juga mulai dibenahi seperti sektor Pariwisata dengan mengandalkan Pulau Banyak sebagai tujuan utama wisata di Aceh Singkil.

Di sektor perkebunan juga mulai berkembang pesat, dengan banyaknya pembukaan lahan-lahan Perkebunan Kelapa Sawit oleh Perusahaan-Perusahaan Swasta untuk menanamkan investasinya di wilayah Aceh Singkil. Bukan hanya lahan perkebunan yang dibuka, tetapi Pabrik-Pabrik pengolahan minyak kelapa Sawit juga mulai dibangun oleh Perusahaan-Perusahaan Swasta tersebut, diantaranya adalah PT Socfindo (telah lama berdiri), PT. Uber Traco, PT Astra, PT Asdal, PT Delima Makmur dan lain-lain. Sektor Perikanan juga semakin digalakkan dengan memperbanyak kapal-kapal penangkap ikan bagi nelayan dimana merupakan mata pencaharian penduduk disepanjang pesisir wilayah pantai Singkil.

Kesemua sektor yang berhasil dibangun ini akhirnya semakin mempercepat gerak roda pembangunan di Kabupaten Aceh Singkil yang baru saja terbentuk.

Sumber: www.acehsingkilkab.go.id

127 respons untuk ‘Sejarah Aceh Singkil

    nanda fajri said:
    27/01/2008 pukul 02:53

    ass wr wb.salam kenal bwt b’hijrin yg udah bikin tulisan ini.aku suka sm artikel sejarah aceh singkil.tau gak,sang penulis msh ada pertalian saudara dgn “sang proklamator aceh singkil” (H.MUFTI AS).klo penulis mau lihat silsilah ny,email aq ya..

    Reply from AcehSingkil:
    Makasih ya Nanda sudah mau meminjamkan buku Angku H.Mufti,AS..

    Salam sukses selalu..

    Suka

    antoni said:
    20/02/2008 pukul 12:16

    ass wr wb,,
    salam kenal buat b’ hijrin,
    bang aku mau nanya, abng tau tentang sejarah syeh abdurrauf dan hamzah Al fansuri,
    klu tau kirim ke Email aq ya…

    Suka

    akhyar said:
    03/03/2008 pukul 23:41

    salam alaikum
    bagus banget, bisa di kembngkan lagi.

    Suka

    Novita Darni said:
    22/03/2008 pukul 15:36

    salam alaikum,
    ada info ttg asal muasal adat yang dipakai dalam pernikahan, soalnya sbg putri daerah yg sudah lama dikampung org aq merasa adat yg kita pakai dlm pernikahan terlalu bertele, klo punya email aq ya, tq.

    Suka

    sman1singkil said:
    13/04/2008 pukul 02:24

    ass….
    salam buat penulis…
    terima kasih kepada bang yuspad hijrin yg telah membuat blog ini…
    bang buat lagi blog khusus tentang kupulauan aceh singkil. biar kapulauan aceh singkil dapat d kenal d seluruh indonesia. foto pulaunya d lampirkan juga yaaa…

    Suka

    reni said:
    16/04/2008 pukul 11:53

    assalamualaikum.wr.wb salam knl buat b’hijrin yg telah bikin blog ini…krn dgn blog ini, bagi yg belum tahu sama sekali tentang daerah kelahirannya, bisa mengetahui dgn sangat jelas. semoga singkil kedepan bisa jd lebih baik dalam segala bidang.

    Reply from AcehSingkil:
    Waalaikumsalam.wr.wb..
    terimakasih buat Reni atas supportnya..
    amin..

    Suka

    sapri said:
    16/05/2008 pukul 17:05

    Assw. terimakasih kepada penulis artikel ttng biografi Aceh Singkil, harapan saya supaya banyak lagi para mahasiswa untuk menulis sejarah aceh singkil yang sebenarnya banyak sejarah yang belum terkuak, misalnya kerajaan masa Sultan Daulat yang konon katanya masih mempunyai peninggalan benteng yang terbuat dari tanah di Desa Singgersing Subulussalam, Raja Pasier Belo yang ada d Desa Pasier Belo dan peninggalan Tapak di Sampe Niat. Jzkllh

    Reply from AcehSingkil:
    Waalaikumsalam..
    terimakasih buat Saudara Sapri atas informasinya..

    Suka

    ali hasmi said:
    18/05/2008 pukul 16:28

    tarimokasih atas tulisannyo ttg aceh(singkil) bia urang tau ado (Aceh) SINGKI.

    Suka

    dina said:
    21/05/2008 pukul 18:36

    mmm…..lumayan bagus…..

    Suka

    Fahrul Tumangger/ SINGOT said:
    23/06/2008 pukul 13:18

    Lumayan bagus…. klo bisa tOlong doNk, Fhoto2 Kekayaan aceh Singkil’y. yg kata’y mempuyai Pulo sebanyak 99. Termasuk Kec. Danau Paris. B I S K A N G

    Suka

    deden said:
    03/07/2008 pukul 16:01

    assalamualaikum…………
    ambo lahir juo di singk, tpi ambo indak tau ambo urang singki ato indak, karn ambo balun tau sabananyo urang singki itu. ado yang mangacekkan singki urang kito apo2,dan ado juo yang mangecekkan singi asli adalh urang kade2.yang manao sabananyo urang singki asli dan penduduk serta bahasanyo?

    trima kasih da senina. sebenarna aku peh go mang ndekah sekel menulus ise situhuna dan bhasa apaina situhuna bhsa singkil asli. aku go penah mesan buku literatur tentang aceh aceh kususna singkil dan barus mi imbang ku si genen go balik me denhaag belanda. nina di sade mbue buku tentang singkil dan barus. kok memang bisa, kita bolh sama2 saling membantu

    Suka

    ipeh said:
    31/07/2008 pukul 15:45

    9 taon singkil jadi kabupaten tapi masyarakatnya tetap melarat, yang kaya tambah kaya yang miskin kehilangan mata pencarian ada ga yang mikiri itu…???

    Suka

    ipeh said:
    18/08/2008 pukul 17:03

    kenapa sh yang diceritai yang bagus2bagusnya aza, tengokla masyarakat yang hidup cukup memprihatinkan dikampung sana…sebenarnya qu pengen x buat tulisan tentang terpuruknya ekonomi masyarakat singkil tapi aq ga bisa, jadi bicara realita azala…masa lalu memang perlu ditelusuri tapi masa depan wajib kita bangun bersama, yang pasti kalo kita lahir dan besar disingkil bearti kita emang orang singkil ngapai dipertanyakan lagi. MARI BANGUN SINGKIL….jangan ngomong aza

    Reply from acehsingkil :
    Salam kenal buat ya buat Ipeh,
    MARI BANGUN SINGKIL, itu yg pertama terbaca oleh saya ketika membaca comment Ipeh, sangat indah rasanya jika semangat itu ada pada diri kita semua, membangun daerah kita, membangun masyarakat di lingkungan kita, dan tentunya untuk membangun kesejahteraan kita semua…
    Terimakasih ya buat masukannya..saya setuju kita jangan hanya bisa bicara aja, tetapi kita semua masyarakat aceh singkil juga harus berbuat nyata,, tindakan nyata dari kita semua dan juga termasuk Ipeh sangat dinantikan oleh kita semua..
    Jabat erat dan terus berjuang ya… 🙂

    Suka

    ali hasmi said:
    01/09/2008 pukul 00:51

    selamt menunaikan ibadah puasa. smoga tulisannya tidak hanya sampai disini.

    Suka

    nanda fajri said:
    07/09/2008 pukul 16:27

    Mbak ipeh..
    Indonesia yg udah merdeka 63 thn aja msh byk yg miskin..
    Klo tulisan ttg terpuruk ny ekonomi masyarakat singkil tlg di kabari ke saya ya mbak..
    Kaya’ny mbak salah posting comment di topik sejarah ini malah bicara ttg ekonomi.. 😀

    Suka

    nanda fajri said:
    07/09/2008 pukul 18:03

    Bwt deden: salam kenal ya..
    Saya ingin kenal lbh dkt dgn anda krn minat kita yg sama ttg sejarah a.Singkil.
    Ini email/ym saya : brow_niezzzz@yahoo.co.id

    Suka

    nanda fajri said:
    08/09/2008 pukul 04:06

    Sejarah adalah bagian masa lalu yg membuat masa skrg menjadi ada.
    Kita perlu blajar sejarah agar tdk mengulangi kesalahan masa lalu yg menyebabkan mundurnya suatu peradaban manusia.
    Kesalahan2 itulah yg akan diperbaiki oleh generasi skrg utk memajukan peradaban di masa yg akan dtg.Itulah pentingnya qt kembali mempelajari sejarah
    Mengutip ungkapan terkenal dari Bung Karno: “JAS MERAH” (=JAngan Sesekali MElupakan sejarAH).

    Suka

    Orion said:
    24/09/2008 pukul 13:51

    Mantap KRina…..:-)

    Suka

    mirwansyah said:
    03/10/2008 pukul 17:36

    ass…kum wr.wb.

    walau wajah tak bertatap
    tangan tak berjabat….
    namun kata ma’af nak terucap dari segala kesalahan yang ada….Dengan kerendahan hati kami mengucapkan selamat merayakan
    HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H. MINAL A’IDZIN WAL FA’IDZIN. MOHON MA’AF LAHIR DAN BATIN.

    kemenangan adalah sebuah pencapaian dari perjuangan yang sangat melelahkan…..

    saya adalah putra aceh singkil tepatnya didaerah rimo yang sekolah
    di PONPES TEBUIREENG-JOMBANG-JATIM-INDONESIA…

    Oleh karenanya saya sangat berharap kepada seluruh segenap crew yang telah sudi meluangkan waktunya untuk memuat berbagai artikel maupun berita seputar Aceh Singkil agar dapat terus bersemangat dan jangan sempat ada kata “PUTUS ASA” karena jelas sekali bahwa ALLAH melarang kita untuk berputus asa dijalanya semoga niat dan seluruh amal kita diterima disis ALLAH dan dicatat sebagail amal soleh untuk meraih surganya amien….good luck untuk kita semua amien….

    alamat jalan iskandar muda no.99 dusun sianjo-anjo-kec.gunung meriah…

    wassalam…..http://photos.friendster.com/photos/72/93/64693927/1_840409791l.jpg

    Suka

    Wira wahyudi said:
    04/10/2008 pukul 02:26

    Assalamualaikum wr wb..
    Salam buat b’hijrin..
    Mantap bang, dgn begini semua anak2 muda singkil khususnya mhsiwa singkil dapat mengenal dan mengetahui sjrah a.singkil.
    Sehnga mereka smua sdar, bahwa tdak mudah dan gampang para pendahulu2 kita memperjuangkan daerah tercinta kita ini. Baik it dari masa kerajaan samudra pasai, penjajahan blanda,jepang sampai pd saat ini..
    Jd himbauan saya sebgai putra singkil, mari kita semua blajar dari sjarah a.singkil untk kemajuan a.singkil kdpan nya…
    Oiya bg, ne ad pertnyaan dikit, gmana tentang singkil lama bg?

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal jg ya buat wira…
    Singkil Lama dimanakah jejakmu sekarang…??
    😀

    Suka

    agung saputra said:
    23/10/2008 pukul 07:55

    woy….?
    keren yak , sekarang singkil udah berkembang.
    kalo bisa tolong promosiin program pariwisata nya donk….?
    percuma donk ada pantai yang indah,air terjun yang indah…!
    tolong sampein ama kepala dinasnya ya!

    Reply from acehsingkil:

    🙂 makasih…makasih…

    Suka

    novli said:
    10/11/2008 pukul 11:48

    untuk aceh singkil yg sangat banyak potensi untuk menjadikan rakyat menjadi rakyat yang sebenarnya.
    dmn tidak menjual sedikit demi sedikit aset yang ada

    kita kembali liat keblakang dengan tidak menjadi orang yang keterbelakang

    saya menulis ini saya rindu dengan kemakmuran dulu,dmana satu kapal mendapat ikan satu kmpung bisa kebagian,tapi sekarang sangat jauh berbeda.rakyat sikut2an untuk dapat sesuap nasi.seperti timbulnya CENTENG-CENTENG pengkhianat untuk rakyat seperti yang terjadi di pt.ubertraco.MAHASISWA singkil novli katakan kita belajar untuk maju,membantu bukan membodoh bodohi.wassallam

    Suka

    novli said:
    10/11/2008 pukul 11:52

    daerah yang putih jangan dijadikan lahan yang menggiurkan untuk investor asing
    majukan dengan merekrut pengusaha lokal yang mempunyai education yang tinggi dan bukan mengejar uang tetapi kejar gelar dan tuangkan kpd generasi

    Suka

    Yarwin Adi Dharma, S. Pt. said:
    19/11/2008 pukul 14:18

    Oke, cukup salut untuk bung hijrin, semoga selalu berkarya demi Aceh Singkil tercinta.

    Suka

    ahsan salim said:
    21/11/2008 pukul 22:21

    assalamu’alaikum…..
    thanks buat penulis.
    saya lahir di singkohor tahun 83 sejak tahun 99 saya melanjutkan study ke jawa,hingga sekarang belum pulang,saya kangen sekali dengan suasana tempat saya dilahirkan.salam buat temen2 saya yalumni smp n 2 simpang kiri.cukup lama saya gak pulang kangen tak tertahan.tp salah satu temanku heri riza vahlevy ada di bandung dan ternyata mingisi kolom ini jg.salam buatsaudaraku hery….salam dari ayahku dan ibuku buat bpk hermono dan ibu.

    Suka

    Jati warama said:
    25/11/2008 pukul 14:30

    Hidup aceh singkil….!!! Maju truzzz…! Aku bangga skali jd org singkil (jati_tarixjabrix@yahoo.co.id) pandan sari sp.kanan

    Suka

    dedy.ws said:
    25/11/2008 pukul 15:08

    mantap kelek ge’, walaupeh ndaoh dari singkil, tapi mula enggo keca ku buka blog og lega di dado,teringek kampung halaman,nek iso kang tambah meneh ragam bahasa ne, tapi lamun ayak deik’ bereken foto-foto daerah na. aceh singkil bukan hanya kaya dengan SDA, tapi naon deik…..? coba ningalik ragam bahasa ayak sunda,jawa,dairi,karo,aceh,jame,.pokonyo banyak ulang lupa campukh ken bahasa dalam blog og…..sukses….singkil man..

    Suka

    asmi darna said:
    19/12/2008 pukul 15:44

    menyimak tulisannya bang hijrin…
    seharusnya kita putra-putri aceh singkil merasa malu….
    siapa pun kita diantaranya…
    aceh singkil bak sebuah perahu….
    diupayakan dibuat oleh pembuat agar kita semua bisa diantarkan ke daratan yg kehidupannya jauh lebih baik…..
    perahu itu siap…..
    dibuatlah namanya aceh singkil….
    kita menumpang semua di perahu itu…
    karena memang itu niat si pembuatnya..
    agar anak cucu dan keponakannya semua bisa mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari dirinya…
    kita hanya menumpang di perahu itu….
    sekarang…..
    kita semua merasa perahu itu milik kita…
    kita lupa kepada si pembuatnya…..
    tidakkah kita semua merasa malu…
    tanyakan kembali kepada kata hati…
    kita semua tidak menyadari…
    perahu itu sudah oleng….
    sudah bocor di mana-mana…
    perahu itu sudah penuh dengan air….
    perahu itu hampir tenggelam….
    wahai anak aceh singkil..
    siapapun kamu….
    perahu mu …
    perahumu…
    perahumu…
    hanya pinjaman….
    bukan milikmu…
    walau pemiliknya sudah merelakan
    perahu itu kamu pakai selamanya…….
    tapi jaga dan peliharalah perahu itu….
    itu amanah pembuatnya…
    dibuat untuk mencari kehidupan yg lebih baik
    bukan untuk di tenggelamkan….

    Reply from acehsingkil:

    🙂 jabat erat buat asmi darna
    terima kasih buat comment nya
    bagus sekali, sebuah pengungkapan yang semoga dapat menjentik jiwa kita semua… amiin!!

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt said:
    26/12/2008 pukul 16:01

    Melalui forum ini saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 1430 Hijriyah (29 Des 2008), semoga ke depan negeri yang kita cintai ini menjadi negeri baldatun thaybatun wa ghabun ghafur.

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt said:
    12/01/2009 pukul 15:33

    mhn dimuat sejarah sepak terjang Syech Abdurrrauf As-singkili dlm menegakkan syariat islam di Tanah Aceh.

    Suka

    subkiyadi said:
    13/01/2009 pukul 07:13

    saya mengucapkan terima kasih
    saya juga sangat terkesan dengan sejarah-sejarah yang anda tulis
    karna dengan adanya blog ini saya yakin bisa lebih mengingatkan kembali kepada putra-2 singkil bahwa singkil itu yang termasuk negeri tua namun hilang dan tersingkir dengan majunya zaman,sekali lagi saya ucapkan terima kasih

    Suka

    abdul Rajab As-singkili said:
    15/01/2009 pukul 17:17

    ass.saya sangat senang penulis di web ini tentang sejarah aceh singkil. tapi satu maunya di angkat tentang BRR di kab aceh Singkil mengenai pembangunan rumah bagi masyarakat yang terkena bencana gemap ( desa rantau gedang, Teluk Rumbia, Siti ambia, kayu menang, desa kilangan desa pulau sarok). sebab sayangnya bantuan rumah BRR tidak kena pada sasarannya. kalau dapat diangkat.syukran kasiran ya akhi. wasalam

    Suka

    ahsan salim said:
    15/01/2009 pukul 22:29

    singkil kota tua yang terlupakan…..bangkit lah putra putri singkil.

    Suka

    tya imoet said:
    30/01/2009 pukul 23:31

    bagus bgt smua ttg aceh singkil,sy yg bkn wrga asli aceh singkil ini merasa ada yg kurang dari 9 thn umur daerah ini,krna tdk ada prkmbangan yg brarti pdahal qt lihat potensi SDA nya sngat lgkap bahkan potensi wisata harusnya bisa lebih dgalakkan lg dgn adanya 99 pulau yg ada dsklilingnya,sy hrp ni mnjadi prhatian pmerintah daerah stmpt,.go go singkil,..peace

    Suka

    Yunisar Rusli said:
    04/02/2009 pukul 12:02

    kalau kita mau melihat perobahan berbuatlah apa yang dapat kita perbuat, jangan tunggu hari-hari esok. karena semua tidak akan berobah tanpa ada karya. saya bangga kepada bung yang telah memberikan suatu karya yang menjadi ibadah bagi bung. kapan kita bisa jumpa, saling jabat tangan sehingga getar gelombang jiwa semakin memberikan kita imajinasi dalam mengabdi pada negeri. salam kenal saya Yunisar Rusli

    Suka

    sudi utama tumanggger said:
    08/02/2009 pukul 13:30

    salam: semoga kita karina i lindungi Tuhan si meskuasa, perlu iperkenalken sejarah ulama2 asa ibettoh kawan2 yang laien. misalnya Hamzah Fansuri, syeikh Abdurrauf, buya kita dari tanoh merah, dan tokoh2 yang masih hidup perlu ikaji pemikirenna. kututup pesan ken dengan filosofis selamatken aceh singgkil dari ketertinggalan dalam bidang pendidikan.

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt. said:
    11/02/2009 pukul 15:36

    Jangan tanyakan apa yang telah Aceh Singkil berikn kepada mu, tapi tanyakanlah apa yang telah kau perbuat untuk Aceh Singkil????.

    Disukai oleh 1 orang

    Said Wahyudi.Spi.Msi said:
    18/02/2009 pukul 21:23

    mantap bana ala tu…
    kalo dapek
    buek juo mala
    sejarah desa rintis…
    bia semangat da
    mahasiswa yang maranto2 ko.hehehe

    karya aneuk nanggroe…!!!
    Ir.Said Wahyudi.Msi

    Suka

    Dayat K.Spi.Msc said:
    18/02/2009 pukul 21:28

    Kalo dapek buek juo mala makanan khas aceh singkil nyo…
    Supayo urang2 lua aceh singkil bisa tertarik untuk berwisata kuliner ke aceh singkil tercinta…

    Dayat.K
    Pasar Singkil

    Suka

    Said Wahyuydi.Spi.Msc said:
    18/02/2009 pukul 21:43

    ass…
    Salam kenal buek penulis..
    Ado saran saketek ko da bang..
    Kalo bisa
    buek juo karangan tentang
    potensi perikanan di aceh singkil tu..
    karena gadang bana tu
    potensi perikanan di ASING kito tu..

    Dan sabuah lagi bang..
    Buek juo karya tentang
    masakan khas ASING (Kapiting,Lokan & udang kelong) kito tu da.hehehe
    Sehingga urang2 lua singki
    tau tentang kekayaan alam ASING
    dan masakan khas2 ASING yang jap2 tu bang..
    jadi urang2 lua ASING tu
    dapat berwisata kuliner
    ke ACEH SINGKIL (ASING) tercinta…

    By : Said Wahyudi.Spi.Msc
    FACULTY OF FISHERY & MARINE SCIENCE
    UNIVERCITY of RIAU

    Suka

    Said Wahyudi.Spi.Msc said:
    18/02/2009 pukul 21:45

    ass…
    Salam kenal buek penulis..
    Ado saran saketek ko da bang..
    Kalo bisa
    buek juo karangan tentang
    potensi perikanan di aceh singkil tu..
    karena gadang bana tu
    potensi perikanan di ASING kito tu..

    Dan sabuah lagi bang..
    Buek juo karya tentang
    masakan khas ASING (Kapiting,Lokan & udang kelong) kito tu da.hehehe
    Sehingga urang2 lua singki
    tau tentang kekayaan alam ASING
    dan masakan khas2 ASING yang jap2 tu bang..
    jadi urang2 lua ASING tu
    dapat berwisata kuliner
    ke ACEH SINGKIL (ASING) tercinta…

    By : Said Wahyudi.Spi.Msc
    FACULTY OF FISHERY & MARINE SCIENCE
    UNIVERCITY of RIAU

    reply from acehsingkil :

    Waalaikumsalam Wr.Wb
    Salam kenal yo bang said wahyudi di Riau.. 🙂
    mantap bana tu bang usulnyo, mudah2an bisa di posting dalam waktu dakek ko,.jd nandak juo ko makan sate lokan soalnyo alah lamo ndak mencicipi masakan tu…
    😀

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt. said:
    24/02/2009 pukul 13:15

    Buat Sdr. Said Wahyudi; ala ado restoran dengan menu seafood yaitu RM. KINIKO DUO, di Desa Pancang Dua, Anak Laut, Kec. Singkil Utara. Menunyo selain randang lokan, Kepiting Rebus & gulai, Udang Bakar/goreng, Ikan Bakar/goreng ado juo songgang Burung Punai pokoknyo lamak bana, cubo sajo dtg ke skl. Kini ala semester barapo?

    Suka

    ahsan salim said:
    05/03/2009 pukul 12:51

    salam buat penulis yang sudah meluangkan waktu…..

    Reply from acehsingkil:

    Salam juga buat Sdr. Ahsan Salim,serta salam kenal juga…
    Terimakasih dukungannya…

    Suka

    ahsan salim said:
    05/03/2009 pukul 12:58

    heri kapan
    pulang

    Suka

    ahsan salim said:
    05/03/2009 pukul 13:16

    mohon foto2 kec singkohor dong……

    Reply from acehsingkil:

    Insyaallah….

    Suka

    Aimans said:
    10/03/2009 pukul 17:58

    Sukses dah buat aceh singkil,,,,

    Suka

    rosihan indra said:
    11/03/2009 pukul 12:49

    saya adalah salah satu warga subulussalam..dan bekerja di pemda aceh singkil, sekarang saya sedang menyelesai studi pasca sarjana (S2) di institut pertanian bogor jurusan komunikasi pembangunan..
    aceh singkil memiliki sumberdaya alam yang melimpah, daerah yang memilki potensi baik air(laut), hutan dan sumber mineral lainnya yang belum di eksploitasi..
    ini merupakan kesempatan untuk maju untuk sebuah daerah, namun untuk memajukan dengan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut kita membutuhkan human capital (sumberdaya manusia yang berkualita) yang bisa mengabdikan dirinya dengan potensi dan kemampuan dirinya dalam mengatur sumberdaya yang dimilki….
    belajar dari negara amerika yang memikli ras masyarakat yang beragam yang dulunya adalah negara jajahan ingggris sekarang sudah menjadi negara adidaya yang ditakuti oleh semuar negara dunia.
    selain negara amerika ada juga negara jepang yang hancur di bom oleh amerika…mereka bangkit dengan meningkatkan kualitas manusia dengan jalan pendidikan…ini menjadi renungkan semuanya…

    KAPAN KITA AKAN MEMULAINYA…..

    ASSALAMU’ALAIKUM……….from bogor

    Suka

    Yarwin Adi Dharma, S. Pt said:
    19/03/2009 pukul 16:21

    Untuk Rosihan Indra, sekarang di Bogor tinggal di mana? sy juga alumni IPB putra singkil, skrg berdomisili di BNA. kerja di Dinas mana? kalo ada info tlg krm jg email ke ayarwin@yahoo.com, terima ksh sblmnya

    Suka

    roza said:
    31/03/2009 pukul 12:20

    go Singkil international

    reply from aceh singkil:

    Amiiin . . . . . 🙂

    Suka

    amrul badri said:
    04/04/2009 pukul 12:48

    Saya suka melihat tulisan diatas, kita selaku masyarakat Singkil seharusnya tidak hanya mengetahui dan membanggakan Abdurrauf, tetapi kita juga harus mengikuti jejaknya, dan kedepannya kita lebih giat lagi mengangkat sejarah Singkil. yaitu tanah kelahiran dua mufti terbesar kerajaan islam di Aceh yaitu Abdurrauf dan Hamzah Fansuri, dan masih banyak sejarah aceh singkil yang harus kita angkat, dan seharusnya juga pemerintah kita memperhatikan peninggalan sejarah yang ada di singkil.

    reply from acehsingkil:

    Setuju!!
    Salam kenal buat Saudara Amrul Badri 🙂

    Suka

    akmal firdaus said:
    12/04/2009 pukul 15:01

    bang kenapa pantai2 singkil gk di promosikan padahal pantai singkil itu bayak yang bagus2 trutama pantai gosong.

    reply from acehsingkil:

    terimakasih masukannya 🙂
    insyaallah ntar bulan mei udah berada di AcehSingkil lg, jd punya kesempatan untk ambil gambar pantai gosong 🙂

    Suka

    nia cuaem said:
    12/04/2009 pukul 17:02

    gw akui singkil emang cool ey…..
    maju terus ya bot singkil ….
    piaceeeeeess

    reply from acehsingkil:

    Makasih buat Nia atas kunjungannya 🙂

    Suka

    mirda said:
    14/04/2009 pukul 11:01

    Singki…..Emang top banget.
    moh la kito rami2 merawat kampung kito yang rancak bana ko.

    reply from acehsingkil:

    M A R I !! 🙂

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt. said:
    14/04/2009 pukul 16:29

    Pemilu Legislatif 2009 Baru saja usai, mari kita dorong agar para wakil kita yg duduk di Lembaga DPRK Aceh Singkil, dalam mengambil kebijakan agar pro kepada rakyat, dan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.

    reply from acehsingkil:

    Buat Bapak2 terhormat yang dulu mengaku sebagai wakil rakyat, yang mengaku sebagai penyambung lidah dan suara hati rakyat,.maka tetaplah menjadi seperti itu, seperti yang dulu engkau mau agar kami (rakyat) mempercayaimu.. amiin ya Allah!!

    Suka

    akmal firdaus said:
    15/04/2009 pukul 11:48

    aku tunggu y bang……..

    Suka

    amran teluk rumbia said:
    23/04/2009 pukul 11:56

    singkil adalah kota batuah yang sangat terkenal dengan ulamanya sampai sekarang ini, tapi itu singkil pada tahun 1990 an,saya sebagai putra asli daerah singkil sangat merindukan singkil dahulu, namun apadaya singkil sekarang jauh beda dengan yang dulu,
    saran: jagalah singkil dengan sebaik-baiknya secara bersama-sama melalui pemerintahan kabupaten aceh singkil dan seluruh masyarakat aceh singkil pada umumnya.
    sekata sepakat demi kabupaten aceh singkil

    Suka

    rosihan indra said:
    23/04/2009 pukul 14:56

    untuk YARWIN ADI DHARMA, S.Pt…..SAYA KERJA DI KANTOR PENYULUHAN SINGKIL, KALO DIBOGOR TINGGAL DI CIPUTIH DEKAT ASRAMA LEUSER ACEH…skrg sedg studi di s2 komunikasi pembangunan..pak yarwin mau info tentang apa
    ini email saya rosihan.indra@gmail.com

    Suka

    rosihan indra said:
    23/04/2009 pukul 15:01

    buat amrul abdi…memang betul aceh singkil melahirkan dua tokoh pemikir islam pada masanya…tetapi kita jangan berbangga dengan sejarah itu (bukan dlam arti kita melupakan sejarah) tetapi jadi acuan bagi kita…kita harus menatap kedepan, go freedom and get a succes…setiap orang mempunyai kekuatan untuk berdaya guna,gunakan keahlianmu,gali potensimu, langkahi dunia ini…gimana..setuju kan

    Suka

    liza novita said:
    23/04/2009 pukul 20:16

    asslkum …..saya seorang anak aceh singkil,bertempat di kec suro.saya bangga sekali jadi anak aceh singkil.dan suka baca tulisan di atas.moga sukses selalu buat penulis dan khusus nya buat aceh singkil go internasional…..

    Suka

    dina wijaya said:
    25/04/2009 pukul 15:10

    perbaiki daerah kita…
    perbaiki sikap kita…

    kalo bukan kita yang bangga…SIAPA LAGI????

    Suka

    U_ning @LiD said:
    27/04/2009 pukul 23:00

    Salam kenal utk dina wijaya..
    Rumah kamu yg di dpn SALON MAWAR di kp.Ujung kan?

    Suka

    ridwan ( Bukit HArapan ) said:
    02/05/2009 pukul 09:55

    Assalamu’alaikumWr. Wb. Terima kasih buat bang Hijrin MUdahan Karya2nyo di tingkat lagi dan semangat selalu dalam Blog Pendesainan.

    Aceh SIngkil Adalah kota betuah tempat makamnya para Syuhadak dan WaliYullah….

    Mudah-mudahan singkil damai dan aman selalu dan dalam Lindungan Allah SWT.
    amiiiin…..

    Suka

    abdul said:
    24/05/2009 pukul 17:32

    secara tidak sengaja saya terbantu oleh artikel diatas, karna dalam penyusunan skripsi saya butuh sejarah singkil yang secara konkrit telah memaparkan bagaimana singkil masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang.
    tetapi saya mengharapkan pembangunan aceh singkil terus digalakan…….
    bravo aceh singkil.

    Suka

    YARWIN ADI DHARMA, S. Pt. said:
    03/06/2009 pukul 13:01

    Sebentar lagi Pemilu Presiden segera dimulai, ayo kira2 Warga Aceh Singkil, pilih pasangan Capres/Cawapres mana ni?

    Suka

    mukhyat fahlevi said:
    13/06/2009 pukul 15:50

    rahasia………………………
    hahahahaha

    Suka

    Shafwan said:
    20/06/2009 pukul 10:23

    Salam kenal buat penulis…
    Tulisannya bagus, perkaya lagi referensi aceh singkil, sehingga kami yang di rantau (kaltim) tahu perkembangan terkini.
    Salam buat asmi darna, mudah-mudahan perahu itu tak karam….yo.

    Suka

    Mira Delima said:
    27/06/2009 pukul 12:28

    Askum.wr.wb, saya putri Aceh-Medan,yang saat ini bertugas di Aceh Singkil sebagai pekerja sosial, khususnya di desa Takal Pasir, Teluk Ambun dan Siti Ambia yg telah direlokasi diwilayah yang baru (Trandas). dan saya bekerja untuk masa kerja yg sangat terbatas. beberapa bulan saya di daerah tersebut, terus terang saya merasa prihatin. masih banyak saudara2 kita khususnya kaum perempuan (Ibu) yang buta huruf. contoh kasus, seorang anak SD mempunyai PR sekolah, sesampai dirumah,anak tersebut mengerjakannya. ketika dia mengalami kesulitan mengerjakan PR tersebut, ia bertanya pada ibunya. tapi jawaban apa yg didengarnya dari sang ibu ” ODA KU BETOH” dan hal ini disebabkan karena sang ibu tidak bisa baca tulis.jika di rumah sebagai lembaga utama dalam tumbuh kembang anak, kurang bisa mendukung peningkatan pendidikan anak, bagaimana sang anak kedepannya..saya yakin kita semua berpendapat yang sama bahwa faktor pendidikan merupakan salah satu faktor yg sangat penting dalam membangun generasi bangsa kita kedepannya.saya harap kita semua peduli pada masalah tersebut karena buta huruf bukan masalah sepele..jika ada program2 baik dari pemerintah singkil maupun swasta, khususnya pendidikan, mohon prioritaskanlah ke daerah2 pinggiran sungai yang mana fasilitas pendidikan masih sangat kurang… mereka sangat butuh dukungan baik motivasi maupun peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.saya berharap semoga saya bisa memberikan sumbangsih untuk Aceh, kampung leluhurku..

    Suka

    Mira Delima said:
    27/06/2009 pukul 12:45

    Oh ya.. salam kenal buat penulis dan teman2 semua…

    reply from acehsingkil:

    Salam kenal jg buat Mira Delima,.
    Semoga selalu berkarya untuk kampung halamannya..

    Terima kasih buat tulisannya 🙂

    Suka

    sudi utama tuumanggger said:
    15/07/2009 pukul 15:51

    GOG BLESS FOR YOU ALL “FRIEND’
    JUAH JUAH KITA KARINA
    BUE BUE BUAH PAGETA, SAWITTTA, USAHA-USAHA ORANG TUANTA. AMIN
    “Tulisanku ini, diperuntukkan kepada kita semua orang singkil dan sekitarnya.
    bahasanya: DI BALIK WAJAH PENDIDIKAN KITA YANG MENCEMASKAN.
    Pertanyaan: bagaimana kualitas anak didik kita dan cara guru kita mengajar?
    jawab: perlu menjadi pembahasan paling penting di antara issu2 lainnya
    analisis sementara:
    sampai hari ini kita belum atau kalaupun sudah tapi terseok ditengah jalan. kita wajib mengadakan studi pebandingan dengan sekolah2 lain. studi banding ini perlu, jika ingin mengukur kemampuan anak-anak singkil dan sekitarnya. singkil harusnya studi banding ke pendidikan sumatera utama, apakah itu sidikalang atau medan,
    sudah berapa anak-anak singkil masuk lembaga pendidikan negeri dengan kemampuannya sendiri bukan dengan cara undangan yang kita kenal hari ini?
    sudah berapa yang melanjutkan pendidikannya ke tinggat s2 s3,
    ada berapa orang putra singkil yang melanjutkan studinya keluar negeri,
    ada berapa putra singkil yang konsentrasi studinya ilmu pasti, fisika, matematika, kimia, pertainian.
    ada berapa putra singkil dan sekitarnya yang bidang studinya ilmu sosial, ini tidak perlu saya jawab, sebab secara realita berkata, putra singkil lebih banyak menjalami studi ilmu sosial,
    jika dibuat perbandingan dengan studi ilmu pasti, sangat menyedihkan dan itu rupanya wajah pendidikan kita yang hari ini dan entah sampai kapan ketertinggalan itu kita telan bersama-sama.
    kita harusnya telah mengadakan studi kemampuan anak didik singkil dengan anak didik lembaga lainnya, hal ini perlu, agar mengenali kelebihan dan kekurangan kita.
    ada berapa lemba-lembaga studi yang telah dibuat dan dipirkan anak singkil, jangan asik buat organisasi saja, dan bertengkar karena urusan asrama, kita harus malu dengan orang lain, kita masih tertinggal jauh dengan lain,
    anda tidak akan tanya sudah masuk organisani apa selama kuliah
    “kita hanya ditanya” itu anak sipolan jurusan ini, tapi tidak menguasai persoalan, kita ini mau jadi apa, kalau asik membentuk organisasi tok.
    setiap tahun sudah berapa putra singkil yang kuliah ke luar daerahnya, jangan di kampung saja bung,
    kita wajib mencuri semangatnya orang cina dalam pendiddikan,orang batak dalam pendidkan, orang padang dalam pendidikan, orang jawa dalam pendidikan.
    kita memang sadar, bahwa kita jauh tertinggal dari orang lain. tetapi ketertinggalan itu tidak membuat kita malah terpuruk. bendidikan kita harus mengajak orang berpikir bebas, kritis, rasional,
    saya bukan mengajari juga bukan menggurui anda. tapi saya belajar menganalisis ketertinggalan sendiri, lalu dibagikan kepada kita semua. semoga bermanfaat ya….
    untuk pemerintah kita, jangan asik membangun rumah-rumah megak saja, itu tidak akan dibawa mati, lihat wajah pendidikan kita? dan bandingkan dengan yang lain. buka sedikit kacamata kita, dan apa yang sudah diberikan anak-didik anda untuk mengharumkan nama kota anda,
    sebenarnya masih banyak persoalan yang belum tergarap dan mendapatkan solusinya.
    bagi saya pendidkan dan wawasan anak singkil yang maju dalam segala bidang sudah cukup. dan saya tentu bangga bisa berbagi dengan kawan-kawan bahwa anak singkil itu tidak tertinggal, dan mampu maju ke depan untuk melihatkan keahlianya

    Suka

    sudi utama tuumanggger said:
    15/07/2009 pukul 16:18

    salam… aku akan memperjuangkan apa saja untuk peningkatan pendidikan bagi kota kelahiranku….
    aku kuliah di pasca IAIN SU baru smester satu
    studiku Filsafat dan pemikiran
    alamat di medan: Jl. angsa no.22 medan
    no hp:081375630246
    alamat di kampung: Jl. Syeikh Hamzah Fansuri, Kampung Badar, pas di depan Mesjid baru yang sedang di bagun itu. sebut namaku tiga kali, agar engkau mengenalku dan tau apa yang kucita-citakan bagi tempat kehiranku.
    aku akan membanyangkan dua puluh tahun kemudian sudah ada universitas di singkil atau subulussalam yang mahasiswanya tidak dipandang sebelah mata.
    kitanya bolehlah aku mengusulkan agar menjadi pentimbangan kita:
    jurusan fisika, matematika, kedokteran, komunikasi, teknik, bahasa indonesia, arab, inggris, politik, ekonomi, filsafat, sekarah, . sedangkan ilmu2 untuk membimbing kita adalah jurusan fikih, tasawuf, hadis, pokonya yang mengarah masuk surga laa….
    jadi semua yang disebutkan di atas seharusnya menjadi konsentrasi mahasiswa kita dan ini peluang bagi kita untuk berbakti bagi kampung kita masing-masing.
    tidak salah sih kita bercita-cita tinggi, dengan syarat kita belajar dan sambil berdoa.
    udah jadi itu ketuo,,,,,, banyak kali pun,,,,,, semangat putra singkil, engkau pasti bisa seperti Albert Einstein, Thomas alpa edison, Cak Nur, Imam al-Ghazali, Imam Syafii, Ali Syariati, Hamzah Fansuri, Bunya kita Almarhum Bahaudin Tawar, dan sederetan tokoh dunia yang berjasa bagi orang lain.
    I LOVe yOu FuLL.

    Suka

    sudi utama tumangger said:
    17/07/2009 pukul 15:06

    GOD BLESS FOR YOU ALL “MAHASISWA ACEH SINGIL DAN SEKITARNYA”
    KITA PIDO MI SIMESKUASAI (ALLAH SWT), ASA SEHAT-SEHAT KITA KARINA, BUE-BUE BUAH PAGENTA, SAWITTA, SUANEN-SUANEN ORANG TUANTA, DEKKEN AMAN MA KUTANNTA. AMIIN
    pada sempatan yang singkat ini, izinkan saya untuk mencoba membagikan hasil analisis saya tentang kualitas pendidikan kita aceh singkil dan sekitarnya: saya tidak mengajari anda dan juga tidak menyepelekan kualitas pendidikan kita dari aceh singkil.
    saya akan mencoba meletakkan seobjektif mungkin walaupun di sana-sini masih ditemukan yang bernuansa emosional. hal ini tidak disengaja apalagi menambah-nambahkan. memang itulah kenyataannya antara objektif dan subjektif memiliki ranah yang rawan dan juga sering kita terjebak di dalamnya:
    Kualitas pendidikan kita dibandingkan dengan yang lain:
    kalau kita mau jujur menjawab, maka kualitas pendidikan kita masih jauh dibandingkan dengan kabupaten yang lain. hal ini, apa penyebabnya? dan bagaimana cara penyelesaiannya?
    jawaban
    pertama: kita sebagai calon penerus tenaga pengajar atau bahasa kampusnya agen perubahan, sudah mulai merancang dan merencankan agar diadakan studi perbadingan dengan anak didik kabupaten lainnya: kita harus mendesak dewan pendidikan yang ada di aceh singkil dan sekitarnya, bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk mengukur kualitas pendidikan, wawasan, anak didik adalah dengan cara studi perbadingan. kita akan sadar bahwa kita masih tertinggal jauh, dan bila kita tidak merubah cara belajar dan mengajar yang selama ini masih dianggap relefan, maka wajib kita carikan jalan penyelesainnya. ada dua cara yang kita tawarkan:
    pertama cara evolusi kedua cara revolusi
    cara evolusi biasanya dengan menjalankan apa yang telah saya tawarkan di atas, studi perbadingan, ini sangat penting, malah hal ini banyak memberikan sumbangan kepada kita semua baik siswa atau guru, sebab mereka telah melihat kemampuan mereka dan juga telah melihat kemampuan lawan dalam makna yang sempit.
    cara revolusi: cara ini biasanya digunakan dengan percepatan dan perubahan dalam segala sistem pendidikan tentu tidak menghilangkan apa yang dianggap masih relefan dan tidak membelenggu sistem belajar dan mengajar;
    para dewan guru dan pemerintahan kota agar kiranya menjadikan persoalan ini menjadi agenda paling penting dari agenda yang lain, dan bila hal ini diaggap tidak menjadi persoalan penting, maka tunggu saja bahwa kita tidak akan pernah mampu mengikuti cara dan pergembangan yang tiap detik bergerak dan melaju cepat, sementara pemikiran kita atau wawasan kita tentang pendidikan tidak sebanding dengan kemajuan yang telah dihasilkan oleh ilmu pengetahuan.
    kemajuan ekonomi yang kita lihat di sekitar aceh singkil tidak sebangding dengan kemajuan dan wawasan pendidikan kita baik ditingkat mahasiswanya, segelintiran kita masih ada anggapan bahwa kalau sudah kuliah apakah dengan serius belajar atau tidak akan mampu melakukan perubahan yang mendasar apalagi pemikiran yang berseberangan dengan yang lama. kita betanya sudah berapa mahasiswa aceh singkil dan sekitarnya yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi s2 s3, adakah terbanyang kepada kita untuk melanjutkan studi ke tinggkat profesor yang mampu memberikan sumbangan perbaikan dalam pendidikan.
    mengapa hal penting ini saya ungkapkan. alasannya adalah, lambat atau cepat di aceh singkil sudah semestinya berdidiri lembaga pendidikan baik universitas atau institut, hal ini penting melihat aceh singkil memiliki kekayaan yang luar biasa. jangan sampai orang-orang lain yang menggarapnya dan kita anak-anak singkil hanya mampu sebagai buruh atau penonton. kita wajib sebagai pemain dan penentu masa depan aceh singkil. kita mengharapkan lulusan2 terbaik purtra singkil dalam bidang pertanbangan, perikanan, kelauatan, teknik, fisika, matematika, bahasa, filfafat, komunikasi, fisikologi, fikih, tasawuf, dan sederetan ilmu lainnya. jika ini sudah menjadi agenda kita (mahasiswa dan pemerintah) maka bagi kita tidak ada kekhawatiran bahwa aceh singkil yang kita cintai akan dijarah oleh orang2 yang tidak menginginkan putra singkil maju.
    kita tidak mau menjadi konsumsi saja, kita juga ingin menjual kemampuan kita, kita tidak mau hanya sebagai pengadofsi gagasan dan wawasan kita juga wajib menjual dan memperkenalakan kemampuan kita. kita tidak mau dipecunjadingi, kita ingin jadi pengendali,
    tulisan ini saya buat dengan maksud untuk mengingatkan kita bahwa aceh singkil telah dikuasai oleh yang bukan anak singkil sendiri. banyangkan anak cucu kita nanti mereka mau jadi apa jika kemampuan mereka di bawah rata-rata.
    saya akan mengorbankan tenaga, pikiran dan pengalan yang sedikit ini untuk mengangak harkat dan cita-cita kita yakni menjadi manusia yang berdaya guna bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
    tidak ada kata terlambat.
    kita berdoa agar kekuatan dan tuhan selalu memihak kepada kita yang ingin bangkit dari ketertinggalan.
    salam hangat dari : sudi utama tumangger.
    ulang kisat, keberhasilan tidak akan datang kepada orang yang menunggu dan termenung,
    keberhasilan harus dijemput dari alam pergumulan dan persaingan yang sehat.

    Suka

    albert berutu said:
    17/07/2009 pukul 15:22

    kita sepakat apa yang telah dikatan oleh saudara di atas, dan kita memang dengar sadar banyak terntinggal

    Suka

    sudi utama tumangger said:
    22/07/2009 pukul 21:58

    I LOVE YOU FULL “MAHASISWA ACEH SINGKIL DAN SEKITARNYA”
    mari melihat wajah pendidikan kita “aceh singkil dan sekitarnya” lalu komparasikan dengan pendidikan lain, bila perlu ukur kemampuan kita dengan kemampuan mahasiswa lain tentu sesuai dengan studi yang sedang kita masing-masing.
    saya akan jawab dengan rasa kecewa: kita masih tertinggal dengan yang lain! apa yang harus kita perbuat agar kita tidak menjadi terbelakang? apa akar persoalannya?
    jawaban ala kadarnya
    analisis untuk sementara waktu bahwa keterbelakangan pendidikan kita disebabkan banyak faktor;
    faktor pertama; kita jarang melakukan studi banding dengan pendidkan lain. padahal manfaat dari studi banding itu luar baiasa pentingnya; salah satu akan saya sebutkan: dengan studi banding kita akan mengetahui bagaimana kemampuan kita, kekurangan kita, keahlian kita, dan menambah cakrawala kita. akibatnya kita seperti kodok sungai dihadapan kodok laut; kita banggakan sungai tempat kita tinggal; sementara kita tidak tahu bagaimana luasnya, dalamnya, indahnya, dan banyaknya barang-barang berharga di tempat kodok laut itu.
    pertanyaan ini dapat menjadi jawaban atas kualitas pendidikan kita;
    ada berapa tiap tahunnya mahasiswa aceh singkil dan sekitarnya mampu memasuki Perguruan tinggi baik tingkat sumatera atau jakarta dengan cara tanpa undangan, saya kira dalam sistem undangan itu ada yang tidak sempat terpikirkan yakni tawar menawar agar dapat dan diterima masuk. maklumlah kita kan kan melimpah dengan duit tapi dangkal dengan kemampuan, kita hanya kaya degan sumber alam tapi miskin dengan sdm? apa yang harus kita lakukan bila kondisi ini sudah semakin parah? saya berikan sayaran: kita wajib melakukan percepatan dalam segala bidang. kita perlu studi banding. kita perlu dibuat pustaka untuk umum, kita perlu guru2 yang tidak hanya hadir, duduk, cakap-capak (nggerumpi) lalu pulang deh. kita wajib merubah cara belajar yang selama ini dianggap sudah tetap;
    anda mungkin marah ketika membaca tulisan ini. saya minta maaf: bukan berarti bahwa apa yang terlulis tersebut tidak benar, malah sebaliknya. itulah kondisi kita
    andai sekarang kita menyiapkan ada lima puluh para calon dosen (Dr. Prof.) dari mahasiswa aceh singkil, mungkin kita bisa mengejar ketertinggalan kita
    lima puluh dosen yang siap pakai bidan kedokteran;
    lima puluh colon dosen dalam bidan basasa indonesia (sastra)
    lima puluh dosen dalam bidang filsafat dan pemikiran
    lima puluh dosen dalam bidang hukum islam
    lima puluh dosen dalam bidang pertanian.
    lima puluh dosen dalam bidang teknik
    lima puluh dosen dalam bidang kehutanan
    lima puluh dosen dalam bidan kelautan
    lima puluh dosen dalam perikan dan peternakan
    lima puluh dosen dalam bidang akuntasi
    lima puluh dosen dalam bidang tasawuf
    lima puluh dosen dalam bidang perencaan penidikan dan peningkatan mutu
    lima puluh dosen dalam bidang komunikasi
    lima puluh dosen dalam bidang perbajakan
    lima puluh dosen dalam bidang perminyakan
    dan intinya setiap bidang studi seharusnya sudah ada para mahasiswa/i yang siap menjadi tenaga pengajar (dosen) agar kita mampu dan berdiri di kaki kita sendiri.
    semuanya di atas bisa menjadi kenyataan bila kita berkerja keras dan mampu mengatakan di di dalam dada kita “kami wajib mendirikan universitas, isntitut di aceh singkil) seberapa siap anda dan saya untuk mempersiapkan sebagai tenaga pengajar 20 atau 20 tahun yang akan datang; TUHAN: KAMI TIDAK MAU MENJADI TERBELAKANG DALAM DUNIA PENDIDIKAN; TANAMKAN DALAM DADA KAMI BAHWA PENDIDIKAN ADALAH SEGALA-GALANYA; TUHAN CERDASKAN PIKIRAN KAMI, BERSIHKAN HATI KAMI DARI KEBURUKAN; DAN INGATKAN KAMI BILA KAMI LUPA BAHWA KAMI TELAH BERCITA-CITA MENYIAPKAN LIMA PULUH TENAGA PENGAJAR YANG AHLI DALAM BIDANG MASING-MASING. AMEEN.

    Suka

    sudiutamatumangger said:
    17/08/2009 pukul 22:55

    SALAM,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    WEI,, MIKE KE KARINA, ODA NE LOT WAKTU KE SEGEJAB GIAM MI INTERNET, SIBUK NAINGKE TIWE

    DOKKEN KE MI DEDAHENTA MAHASISWA BARU I WE, ASA ISI KALAK I WEB TAEN,,,,

    BUAT ADINDA DAN ANANDA MAHASISWA BARU,,, SELAMAT BERGABUNG DI KOMUNITAS PERGUMULAN MAHASISWA,,, MELANGKAHLAH DENGAN PASTI, BERDOA KEPADA TUHAN, SABAR DALAM KETIDAKCUKUPAN DALAM PENDIDIKAN…. ANDA ADALAH PAHLAWAN, ANDA CALON ILMUAN, DAN SAYA JUGA YAKIN ANDA ADALAH PUTRA-PUTRI YANG TERBAIK, YANG DITAKDIKAN TUHAN UNTUK MEROKONSTRUKSI ACEH SINGKIL UNTUK MASA YANG AKAN DATANG,,,,

    Suka

    kyroel said:
    21/08/2009 pukul 13:33

    allahamdulillah, akhir-a saya temukn juga ttg sejarah aceh singkil..saya bngga bisa lahir di aceh singkil tanah yg kaya n makmur. Tp saya jg sedih melihat knyataan skrg dmn tingkat penggangguran trlalu tinggi utk daerah yg kaya dgn hasil alam-a,
    bicara sejarah qt bicara masa lalu, mgkn ada sejarah yg trlupa sm qt khusus-a di singkil yg konon daerah singkil ada di daerah kayu menang tp smpai skrg tdk ada yg bs untuk membuka sejarah disana..ada kejadian apa shingga singkil yg dkayu menang dtinggakan n sejak abad kbrapa adanya singkil didaerah kayu menang..?

    Suka

    sudi utama tumangger said:
    14/09/2009 pukul 19:39

    salam… bulan ramadhan hampir berlalu,,,
    jauh sebelumnya saya salah sebagai salah satu mahasiswa aceh singkil,,,
    mengucapkan mohon maaf atas kesalahan,,,
    semoga kita dapat menjalankan amanah tugas mulia kita sebagai calon-calon penerus aceh singkil yang hampir mati suri itu,,,,
    selamatkan aceh singkil dari kemapanan…amen

    Suka

    sudiutamatumangger said:
    17/09/2009 pukul 20:44

    Salam, Udah pada kemana ne, anak2 aceh singkil, jgn lama kali lebarannya

    Suka

    habib said:
    06/10/2009 pukul 16:25

    dri pertma sya bca artikel tentang singkil sngt bagus…serta coment yang di berikan para shabt2 singkil jga sangat mengena….tp cba kita lhat realita yng ada….bagaimna singkil skrang ini…..sangat jauh tertinggal dari daerah2 yang lain… so don’t talk only do it now……

    sya mo nanya ne buat para sohib2 yang kalak singkil…..sbnrnya bahasa asli singkil yang mana????? yang baapo2 kah ato yang kade2 kah…. ku pnsran bangt….krna penggunaan bhsa itu seperti berkelompok2…sepert bhasa kade2 bnyak di gunakan di wiliyah takal pasir, rantau gedang, suka makmur, kayu menang dll…..sedangkan bahasa baapo2 di gunakan di wilayah ujung, p.sarok, pasar, kilangan, gostel p.banyak dll…. itu smua kan wilayah singkil bro…. so yang mana seh bahasa aslinya…. please give comment to my mail at had_yie@yahoo.co.id tank’s before….

    Suka

    ulis said:
    14/11/2009 pukul 21:05

    oke aja deh…….

    Suka

    candra said:
    28/12/2009 pukul 23:20

    singkil memang mempunyai potensi wisata yang bagus, akan tetapi, kalo kita mw mengembangkan wisata yang ada di singkil, maka pertama marilah kita kembangkan dulu pola pikir pemerintah aceh singkil. atas keindahan wisata yang kita miliki,, saya rasa percuma, wisata bagus, tetapi tidak di budidayakan oleh kita, khusus pemerintah singkil,,,

    Suka

    mansurdin said:
    03/04/2010 pukul 21:56

    Hari ini singkil telah dibuka oleh seorang putra terbaik untuk diketahui olah publik, tapi tugas kita belum selesai, semua komentar yang masuk ke situs aceh singkil membuat respon yang positif, artinya semua baik dan tidak ada yang ternoda, tapi siapa pun anda dan dimana pun anda berada, sejarah aceh singkil yang telah ditayangkan oleh saudara kita hijrin , tidak seperti yang kita bayangkan saat ini. Mengapa, sebab sejarah tanpa bukti rasanya sulit untuk dipercaya. Jadi apa yang harus kita lakukan, mungkin pertanyaan ini pula yang harus kita jawab bersama. Sebagai putra asli aceh singkil kita tidak perlu berdebat tentang apa dan siapa yang seberarnya putra singkil, jauh dari itu siapa pun yang mengaku sebagai putra singkil mari dengan senang hati kita bangun singkil bersama – sama. Masih sebatas cerita, dulu singkil dikenal dengan sebuah kerajaan yang dibuktikan dengan rumah rajo di dekat mesjid baiturrahim pasar singkil, singkil yang dibilang negeri batuah juga masih bisa dibuktikan dengan lahirnya ulama kaliber dunia tuan guru syekh abdurrauf as singkil. Tapi kalau singkil yang dikatakan sebagai sebuah sejarah masa lalu inilah yang sulit kita membuktikan, kenapa demikian, sebab sampai hari ini semua sejarah bisu seprti bangunan peningalan sejarah nyaris hilang dari bumi singkil yang kita cintai ini, adakah diantara kita yang bisa membuktikan itu, mungkin kita bisa membuka mata bahwa singkil itu bisa dibilang sejarah masa lalu, sebab tidak satupun yang bisa membuktikan. Untuk itu sebagai putra daerah saya mengajak semua pembaca agar mau memberi informasi yang sesungguhnya tentang peninggalan sejarah di Aceh singkil agar bisa dipugar kembali sebagai tanda bahwa dilokasi tersebut pernah menjadi peninggalan orang dulu yang menjadi sejarah buat masyarakat singkil, trims.

    Reply from acehsingkil :

    Terimakasih atas pemikiran Bang Mansurdin 🙂
    Jujur saya katakan tulisan singkat diatas telah mampu memberi inspirasi dan menggugah rasa ingin tahu mengenai pencarian bukti sejarah (situs) di Aceh Singkil, dan buat semua saudara Aceh Singkil ini merupakan tantangan bagi kita semua, banyak hal besar yang bisa kita lakukan hanya dengan tulisan pendek di atas.
    (tulisannya sangat inspiratif, terimakasih 🙂

    Suka

    Sabran said:
    05/04/2010 pukul 09:54

    Syarat berdirinya sebuah Daerah diantaranya adalah, karena adanya faktor yang telah terpenuhi yaitu : Adanya Rakyat, Terpilihnya pemimpin, dan jalannya roda pemerintahan. Jika Pemimpin terlalu dominan dalam sebuah pemerintahan maka akan melahirkan sebuah pemerintahan yang Otoriter, Diktator dan lain sebagainya. Tapi jika rakyat terlalu dominan tehadap pemimpin akan melahirkan bibit-bibit anarkis, revolusi dan gelombang-gelombang demontrasi yang kontra produktif. Melahirkan sebuah Daerah yang Baldhatun Thaibatun Warrafun Ghafur, salah satu syaratnya adalah adanya keseimbangan antara pemimpin dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan..sehingga kritikan-kritikan yang diberikan oleh masyarakat dapat ditanggapi sebagai hal yang positif dalam menjalankan roda pemerintahan bukan sebaliknya menjadikan rakyat yang mengkritik sebagai musuh yang harus disingkirkan.

    Aceh Singkil hampir memasuki usia yang ke-10 pada tanggal 27 April 2010, jika diibaratkan seorang manusia, maka Aceh Singkil sudah mulai memasuki usia remaja, pada Usia ini seorang remaja tentu masih sangat labil sehingga perlu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak agar dalam menempuh kehidupan ini selalu berada dalam rel yang benar dan positif, tentu ada saja faktor-faktor yang coba dan ingin merusak jiwa remaja tersebut dengan berbagai macam cara, akan tetapi dengan kebersamaan dan bimbingan yang konsisten yang selalu didapat akan menjadikan remaja tersebut tetap kuat dan tahan terhadap godaaan-godaan tersebut.

    Kita harus Bangga dengan Keanekaragaman penduduk Aceh Singkil, jangan perbedaan itu menjadikan kita terpecah belah dan saling menjatuhkan, yang akibatnya timbul asumsi-asumsi dan pemikiran yang negatif bahwa, hanya golongan-golongan tertentu saja yang harus melakukan pembangunan dan menikmati pembangunan di Aceh Singkil. Sebuah Perbedaan, jika disikapi sebagai sebuah kekayaan budaya, etnis dan golongan maka perbedaaan itu akan menjadi sebuah keindahan nantinya. Boleh saja kita berbeda dalam memberikan solusi dan pendapat dalam membangun negeri ini tapi diharapkan perbedaan pendapat itu untuk mencari jalan yang terbaik bagi Daerah ini dalam mencapai prestasi dan harapan yang dapat dibanggakan kepada daerah – daerah lain, dan yang lebih terpenting dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Aceh Singkil.

    Akhirnya…DIRGAHAYU ACEH SINGKIL KE-10, 27 APRIL 2010, MARI BERSATU MEMBANGUN DAERAH TERCINTA INI..

    Reply from acehsingkil :

    Terimakasih buat sumbangsih tanggapannya, dan Selamat Dirgahayu Aceh Singkil yang Ke-10, semoga selalu bisa menjadi pioner terdepan untuk menjadi daerah multikultural yang mampu menciptakan keadilan dalam pembangunan..

    Suka

    mansurdin said:
    05/04/2010 pukul 14:20

    jujur , sejarah aceh singkil memang perlu dipublikasikan , dan secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada adinda hijrin selaku penyambung lidah sekaitan dengan sejarah kabupaten aceh singkil , tapi itu belum cukup untuk itu siapapun yang mengaku putra daerah aceh singkil mari bergabung memberi sumbang saran untuk lebih mengful- up sejarah aceh singkil yang lebih luas lagi

    Suka

    sud iutama tumangger. said:
    09/06/2010 pukul 14:26

    salam juah-juah buat anak-anak singkil semua.

    Suka

    Khairuman said:
    20/06/2010 pukul 21:12

    Ambo urang Singki,… atau Ulu saling berpadu, samo sajo itu. yang penting kito Saudara satu kalimat, wajar ado bahaso Apo222222222, dan Ulu. Karano di Indonesia Singkil-Ulu itu saling berkaitan erat dan jangan lupo Singki pecahan Kab Aceh Selatan.

    reply from acehsingkil:

    Salam kenal.. 🙂
    Terimakasih atas comment nya..

    Suka

    Khairuman said:
    20/06/2010 pukul 21:23

    Kini baiko sajo “Dimano bumi di pijak di situ langit di junjung”. Oke ya sobat. Gitukan Pak Arif,………..? jadi jangan pernah berpikir untuk pindah ke Medan lagi, karna aku belum pande x nulis berita, kalau ke Subusalam bisa bali sajo tanah di Gosong.

    Suka

    safwanul.akdari said:
    13/07/2010 pukul 14:47

    Assalamualaikum. Sedih sekali yo, mau membangun sinki kok malah musibah yang datang, ya sekarang kuncinya yang penting kompak doong orangnya jangan mikirin duit dulu yang penting niatnya,insya allah jalan kebaikan untuk lebih maju lagi niscaya ditunjukkan allah. Kumahak atuk eta ma bisa protes tapi insya allah bisa ikut juga jadi pemikir. salam eta buat safwan kaltim

    Suka

    safwanul.akdari said:
    13/07/2010 pukul 14:51

    email.: aiwan_akdari@yahoo.co.id.
    Selamat memasuki bulan suci ramadhan, hilangkan sifat kedengkian mari songsong kesucian hati. Safwanul. Akdari Cikarang bekasi.

    Suka

    kamirda said:
    20/07/2010 pukul 02:35

    terus terang saya yang pernah tinggal di singkil sekitar tahun delapan puluhan pada saat itu ayah saya bertugas disana,masa-masa kecil yang sangat indah keramah tamahan masyarakat yang masih sekarang saya rasakan dan selalu melekat dalam lubuk hati,ingin rasanya kembali kesana serasa singkil telah menjadi kampung halamanku,walau aku bukan dari sana,salam saya buat masyarakat singkil dan rasa terima kasih yang sangat dalam.

    reply from acehsingkil:

    Salam kenal Kak/Ibu/Mba’ Kamirda dari warga acehsingkil 🙂
    senang bisa berjumpa walau hanya lewat kata-kata dengan orang yg dulu pernah menghirup udara Aceh Singkil, walau kini berjauhan, tetapi semoga dekat terikat oleh kenangan.
    Kalau berkenan, main2 lagi Kak/Ibu/Mba’ ke Aceh Singkil untuk menyambung kembali kenangan dengan silaturrahim persaudaraan…

    ..terima kasih sudah sudi mampir 🙂

    Suka

    kamirda said:
    20/07/2010 pukul 21:00

    remember desa ujung,remember pulau sarok dulu aku disana listriknya baru nyala di sore hari,di bulan ramadhan sore hari banyak sekali jajanan buka puasa, berkeliling rame2 bersepeda,mba iet atau udah ibu iet salam ya,bang buyung apa depo obatnya tambah maju,untuk kab singkil aku ikut bangga mendengarnya.

    reply from acehsingkil:

    Mba Iet?? ada yang tau ga ya Mba Iet tu yang mana??
    Kalo depo obat Bg Buyung kayanya tau ni yg kalo ga salah ada di Desa Ujung 🙂
    Makasih Mba/Ibu Kamirda 🙂

    Suka

    mustafa kamal said:
    30/07/2010 pukul 21:32

    berbicara aceh singkil itu penting, mengapa ???, karena masyarakat aceh singkil ada potensi untuk maju dan berkembang, tapi lagi-lagi mandek karena satu hal… sebgai penghalangnya,,, apa itu ??? tanyakan pada pribadi anda masing-masing sebagai warga / masyrakat aceh singkil…. pasti anda menemukan jawabanya… salah satunya adalah kesalahan dalam menginterprestasikan konsep pembangunan yang kita cita-citakan bersama yang kini berubah haluan menjadi kepentingan koorporsional, yang lebih mementingkan paham individualisme bukan ke universalan….

    Suka

    aa.sumana said:
    24/08/2010 pukul 07:18

    Sebagai pengamat & penyusun sejarah daerah,dimana saya bekerjasama tukar menukar info.dg.pemerhati asing di Bld,Swedia dll,saya menghimbau agar siapa saja mau melestarikan data sejarah ttg.Aceh Singkil sedikit apapun sebab sumber tertulis tentang kerajaan2 kecil ini hampir tidak disinggung oleh penulis2 asing.Buku karya bupati Aceh Selatan merupakan buku yg saya ketahui(saya peroleh dari seorang dokter ahli AIDS yg berdagang buku bekas)tentang kerajaan2 kecil di Aceh Singkil.

    reply from acehsingkil:

    Terimakasih atas informasinya 🙂

    Suka

    anwar said:
    01/10/2010 pukul 09:11

    cintai Aceh Singkil… yang kaya dengan SDA yang melimpah….
    mari kita perbaharui SDA kita… untuk mensejahterakan rakyat…..

    Suka

    hananah munthe said:
    21/10/2010 pukul 17:01

    kalau kita ulas masalah aceh singkil, memang sangat menyenagkan…… tp ada beberapa hal yang perlu kita benahi untuk membangun daerah yang sangat kita cintai ini,,,,,,,,,,, kita menyadari bahwa potensi aceh singkil sangat maju dibandingkan pd thn sblmnya.. tetapi dengan banyknya potensi yang kita peroleh banyak suatu hal yang kita salah gunakan. jd mulai dr skrg kt benahi yuuuuk daerah kita spy lebih maju dan menjadi negri baldatun taiyyabatun warabun khapurr………. wassalam

    reply from acehsingkil:

    Amiin,. semoga Allah selalu memberi rahmat dan lindungan kepada negeri kita ini..
    Salam kenal, terimakasih karena telah sudi mampir . .

    Suka

    endra said:
    29/10/2010 pukul 00:03

    aq cinta aceh singkil

    Suka

    Aulia Satria said:
    16/11/2010 pukul 23:13

    ass.wr.wb
    pak/buk/om/tante,syapa pun yang uda ninggalin coment di sini,oke mungkin saya masi ga pantes ngomongin masalah ini,kalian semua terlalu sombong,karna sering makan udang kelong(hehehe),saya sebagai anak muda yang masi ada pertalian darah dengan aceh singkil malu baca coment diatas,gelar boleh tinggi,tapi kok cara pandang nya ga enak ya buat di baca,pakek kasi tau gelar,ntuk apa?
    this blog to make we are imagine,who we are in last time,not to show all of our pround,yes i know that singkil in develo[ing time,but there’s so many cruption every where right?can you imagine that?
    we are as a young man want have more sozialication in our own vilage ,not to think obout enviroment etc,but we are want have more knowladge about our own region,so please show the real fact,not the windy speech or etc,thanks..

    Suka

    fahruzaman tumangger said:
    07/12/2010 pukul 00:06

    trus maju aceh singkil

    Suka

    arinal ihsan said:
    19/12/2010 pukul 00:25

    Aceh singkil qu,,,
    berjaya lah,,
    berjuta potensi yang kita miliki,
    Q yakin kita mampu dengan aset yang kita miliki aken mnjadikan aceh singkil yang berkembang dan mampu menjadi daerah yang maju..
    Skata Sepakat akan menjadi logo yang mempersatukan masyarakatX untuk Aceh singkil yang lebih baik,,..
    AMIN.

    reply from acehsingkil :

    Amin ya Rabb…

    Suka

    ima said:
    13/01/2011 pukul 11:40

    askum……………..
    pa kbr warga aceh singkil blh gak ma mintak y lebih banyak info tentang adat perkawinan yang ada di singkil sioalnya ma pgin tau sejauh mana sudah perkembangan y7ang ada disingkil.. dan apakah semua budaya yang ada di aceh singkil masih berfungsi sampai sekarang?

    Suka

    sman2 gunung meriah said:
    20/03/2011 pukul 09:18

    salam kenal buad penulis…
    Bang, kalo sejarah bukit harapan tau ngak..?

    acehsingkil reply:

    Salam kenal juga 🙂
    InsyaAllah kalau ada pasti akan di posting juga, tapi untuk sekarang belum jumpa catatan mengenai itu.

    Suka

    candraaceh@yahoo.com said:
    03/04/2011 pukul 12:17

    aslmkum…..wr.wb.
    terima kasih kepada kawan2 yang telah memberikan kritikan atau komentarnya, yang pastinya untuk kesempurnaan sejarah atas keberadaan Aceh singkil Kita Bersama,,,

    kepada bapak/sdr/i/ penulis sejarah singkil ini, saya membaca tulisannya, singkil ada pada abad 16, kalau tidak salah pada abad ke 7 islam masuk ke Nusantara (indonesia + Aceh,, dan pada kerajaan Aceh tepatnya kepemimpinan Sultan Iskandar Muda Aceh sudah mencapai puncak kejayaannya,
    nah,, saya sedikit bertanya, apakah Syech Abdurrauf As-Singkili cuma berperan pada kerajaan Aceh pada kepemimpinan Sultan Iskandar Muda Saja,, atau juga berperan pada masa sultan (raja-raja) sebelumnya,

    ???.. biar lebih bagus, kalau bisa diuraikan juga Budaya Singkil, karena Setahu Saya Diaceh, singkil mempunyai budaya terbanyak di aceh ini,

    Ttd: Heri candra
    Putra kuba.. new Singkil

    acehsingkil reply:

    Terimakasih kasih atas kunjungannya dan sarannya 🙂
    Salam kenal…

    Suka

    safriadin sinaga said:
    02/05/2011 pukul 00:40

    saya sebagi mahasiswa jurusan sejarah sangat banggga dengan sejarah singkil sendiri, baik itu dari segi peninggalan artefak maupun budayanya,, kita sebagai putra/i singkil harusnya ikut bangga, wlaupun kta berbeda suku dan ras tpi kita masih dalam lingkungan singkil dan tidak boleh saling menjelekkan. karna saya melihat sekarang banyak putra/i singkil yang saling menjelek-jlekkan, sperti dari masyarakat yang berbahasa ‘jame’ mengatakan kalo masyarakat yang berbahasa ‘ulu’ adalah orang dayak. itu yang terjadi pada saat ini. mereka tidak tahu bahwa aceh singkil pertama terletak di pinggiran sungai (DAS) yang mayoritas masyarakatnya berbahasa ‘ulu’. dimana singkil lama tersebut porak poranda di terjang gempa dan tsunami pada tahun 1883 yang berbarengan dengan meletusnya gunung kerakatau di selat sunda. itu sudah cukup sebagai bukti bahwa masyarakat singkil asli adalah masyarakat yang berbahasa ‘ulu’. jadi saya minta kepada putra/i singkil jangan lah kita saling menjlek-jlekkan. dan terima kasih kepada bapak/saudara/i yang telah menulis tentang sejarah singkil ini agar sudi kiranya untuk menulis tentang sejarah singkil lama yang saya sendiri pernah melihat kalau di singkil lama masih ada peninggalan2 sejarah yang tersisa, seperti meriam peniggalan belanda, makam, dan pondasi2 rumah.
    by: anak teluk ambun.

    Suka

    safriadin sinaga said:
    02/05/2011 pukul 01:30

    trims buat kak mira delima yang pernah bekerja dengan NGO CARITAS dalam rehabiliatasi pasca gempa & gelombang pasang khususnya di desa tl.ambun, takal pasir, dan siti ambia. memang di 3 desa awalnya berasa di daerah terpencil dan masyarakatnya sangat sulit untuk mengecap pendidikan, namun setelah NGO CARITAS datang, masyarakat di 3 desa tsb bukan hanya di bantu dlam bentuk rumah, melainkan juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan skill. sperti mengadakan pelatihan menjahi, otomotip, kewirausahaan, dan msih bnyak yang lain, dmna saya sendiri pernah mengikuti pelatihan teknisi handpone di medan selama 1 bulan, dan sekarang alhamdulillah saya sudah bekerja di sebuah konter handpone sambil kuliah, tepatnya di banda aceh.dan walaupun NGO CARITAS sudah tidak berada di singkil lagi,saya minta kepada kak mira sekali-kali dtang lg ke desa kami.
    by: anak desa teluk ambun (andeta)

    reply from acehsingkil:

    Terimakasih buat Sdr. Safriadin Sinaga,.
    …dan buat Mira di Medan, sekali2 kunjungi kami lagi. 🙂

    Suka

    Mira Delima said:
    02/05/2011 pukul 11:03

    alhamdulillah,kakak terharu membaca tulisan Safriadin Sinaga,terus terang kakak bersyukur jk ternyata yg Caritas Switzerland lakukan telah memberikan dampak positif untuk masyarakat. itu mmg jadi harapan semua orang yg terlibat di dalam kegiatan itu.skarang kakak tidak lagi bekerja dengan caritas swiss karena kontrak kerja sudah habis,and utk datang ke singkil lagi mungkin belum bisa kakak lakukan.
    kakak utk saat ini belum bisa kemana2. krn masih dlm pengobatan.sangat terhibur membaca tulisan ini.semoga desa2 di DAS semakin maju ya, and semoga Safriadin Sinaga dapat menyelesaikan kuliahnya dgn baik, menjdapat pekerjaan yg baik dan kedepannya mampu memberikan perubahan positif untuk kampung2 di Das. kakak bangga ma Safriadin, tetap semangat ya dek.. insyaallah kerja keras kia ga akan pernah sia2. n please ada pesan sponsor dari kakak, mohon doa Safriadin n saudara2 di DAS ya,spy kakak berhasil tuk sembuh and pulih. kakak juga sedang berjuang keras utk menghilangkan tumor ditubuh kakak.supaya kakak ga sering demam/merasa sakit seperti dulu ketika kakak sedang kerja di singkil dulu.tidak ada gunanya kakak tahan rasa sakit itu terus krn sebelumnya takut menghadapi kenyataan jk ke rumah sakit.,kakak ingin sembuh spy bisa beraktivitas lagi n mewujudkan mimpi2 kakak.amin.

    acehsingkil reply:

    Semoga cepat sembuh ya Mira,.. amin ya Allah..

    Suka

    Mira Delima said:
    02/05/2011 pukul 11:13

    and buat Hijlin, thanks a lot sobat krn mengirimi mira pesan ini, semoga kuliahmu lancar ya, jd bisa pulkam n lakukan yg terbaik tuk daerahmu.semoga silaturahmi ttp terjaga.amin

    acehsingkil reply:

    Amin ya Allah,..
    Semoga Allah memberikan kekuatan dan kesembuhan kepada Mira, aminn….
    Semangat ya….Kami akan selalu mendoakan untuk Mira….

    Suka

    safriadin sinaga said:
    04/05/2011 pukul 13:33

    AMIN…..
    semoga kakak cepat sembuh, and bsa mejalankan aktifitas sperti biasanya. dan semoga mimpi2 kakak terwujud. n satu pesan saya supaya kakak slalu bersabar menghadapi cobaan ini.

    Suka

    suryadi88 said:
    05/12/2011 pukul 10:02

    Mangapo daerah kito aceh singkil ko kmajuan nyo lambat…? manurut ambo…: banyak urang kito yg pande-pande di singki tu tp indak mau mamikikan perkembangan daerah nyo.yg ado kok inyo ala PNS ala lupo inyo samo apo yg di pelajarinyo di bangku kuliah dulu. padahal kok inyo mau manerapkan insayaAllah daerah kito bisa bersaing samo daerah lainnyo di aceh maupun medan.
    dan satu lagi iko yg paling marajalela di tampek kito yaitu KORUPSI..! ambo asli urang gosong mraso kcewa samo Alm bupati kito yg manjanjikan perbaikan jembatan 2 (ujung tanah) dari tahun 2004 lalu hingga inyo wafat 2011..!!! smoga arwah nyo diterima di sisi Allah, amiiiiin.

    Suka

    syahril limbong said:
    26/02/2012 pukul 23:02

    asslkm wr.wb…
    aceh singkil adlh sebuah kota yg kya dngan ilmu agama..bgai mna tidak,,krna dalam sejarah aceh singkil memiliki dua orang syekh yang terkenal ke seluruh penjuru dunia,syekh yang saya sebutkan tadi adalah,syekh abdurrauf as singkili yang terkenal dengan ilmu filsafat@, dan syekh hamzah fansuri yang terkenal dengan karya@ seperti puisi,,,

    tapi saya merasa heran tidak ada satupun lagi tertinggal karya kedua syeh tersebut,,
    mungkin kah sudah diperjual belikan atau memang tidak ada,,bertapa penting@ karya tersebut untuk membuktikan bahwa syekh abdurrauf berasal dari singkil,,
    karna ada yang mengatakan makam syeh abdurrauf berada di aceh besar bukan di aceh singkil…
    saya hanya sekedar bertan@ . . . . .
    mhon dimaklumi……
    salam knal,
    syahril limbong as singkili

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Suka

    djunior said:
    13/03/2012 pukul 02:36

    salam…
    membahas sejarah… kita tak bisa terlepas dengan rumah adat karena rumah adat adalah simbol dari tumbuhnya sebuah komunitas dalam masyarakat.
    tapi alangkah sayangnya, di kabupaten aceh singkil sudah tidak mempunyai rumah adat secara utuh (peninggalan jaman dahulu), karena kepedulian akan hal itu tidak diperhatikan sma sekali. padahal sebenarnya itu adalah aset yang sangat berharga dibidang pariwisata dan juga identitas singkil sebgai sebuah daerah yang mempunyai peradaban. miris…

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Suka

    deski setiawan said:
    20/03/2012 pukul 15:04

    trimo kasih atas pembuatan blog iko,
    ambo sbg mahasiswa, insya Allah akan bajuang mmbangun aceh singkil dgn ilmu yg ambo dapekkan di perguruan tinggi…
    semoga Aceh Singkil lebih maju kedepannya…

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Suka

    rudi kurniawan said:
    02/05/2012 pukul 00:31

    sejarah mungkin penting tapi hari depan lebih penting….semoga pemimpin singkil kedepan lebih bisa membawa singkil lebih makmur..terus terang kita jauh tertinggal bahkan oleh kabupaten yg lebih muda….

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Suka

    endamo singkil said:
    12/05/2012 pukul 16:57

    dapatkan oleh-oleh dari singkil di :

    http://www.facebook.com/endamosingkil

    ENDAMO SINGKIL-Bawa Singkil Kemana Aja

    Suka

    evendri said:
    13/06/2012 pukul 21:47

    assalamu’alaikum

    sy orang Meulaboh bang, saya nggak ngerti sekali mengenai singkil ini, atau masih boleh dibilang masih awam tentang orang singkil dan budayanya, saya sering lewat kab. Singkil ini kalau mau ke Padang lewat jalan Sibolga atau ke Medan. Singkil sebenarnya menggunakan bahasa apa dalam percakapan sehari2 masyarakatnya? dan apa beda mereka dengan suku Julu yang pernah saya dengar atau apa hubungan nya dengan orang Dairi di Sumut khususnya suku Boang kalau sy tidak salah tolong diralat. trims

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungannya.

    Nb: Buat rekan-rekan yang lain apa ada yang bisa lebih detil menjelaskan atas pertanyaan di atas?

    Suka

    Biahat Singkil said:
    15/06/2012 pukul 11:59

    Sangat jelas terlihat,Penduduk asli daerah aceh singkil yang berperan aktif sebagai pelopor utama aceh singkil dari dahulu hingga sekarang termasuk juga dalam pembentukan PemKab Aceh Singkil dulunya ialah Pemuda/i Aceh Singkil yang asli dari adat KAMPONG SINGKILTA.
    Segala bukti sudah jelas dan tak diragukan lagi akan kebenarannya.
    klw mw komen dan mau berbagi pendapat,,,,kunjungui di facebook kami(Solin didepan).
    Singkil berasal dari kata sekel,,,,,,,,,
    sekata sepekat,kata-kata sepekat lebih condong akan gaya bahasa dan ciri khas dari adat kampong asli.
    berkaitan Motoo lambang antara PemKab Aceh Singkil dengan PemKo Subulussalam.
    SADA KATA=SEKATA SEPEKAT
    satu kata yang kami ingin = Sekata sepakat dalam membangun daerah.
    hubungi ea……………….???

    Suka

    ZULKADRI said:
    17/09/2012 pukul 14:39

    salam kenal…
    sepintas saya baca sejarah di atas,sangat2 bagus, tapi saya ada saran supaya sejarah itu tetap di ingat dan terbayang, mohon bisa dilampirkan foto-foto, baik bangunan ataupun peninggalan yang masih ada…
    dan satu lagi, berilah ruang untuk berbagi artikel tentang aceh singkil, mungkin aja ada satu dari sekian juta orang yang mau menulis artikel tentang aceh singkil baik itu sejarah, adat istiadat, budaya, keseharian masyarakat, sosial, dan lain-lain.
    so….. kembangin trus ne blog…..

    Reply from acehsingkil:

    Salam kenal 🙂
    Terimakasih atas kunjungan dan sarannya.

    Suka

    Syifa said:
    10/05/2013 pukul 10:40

    Menarik sekali sejarah Aceh Singkil ini.

    Suka

    M. Syafrizal Alim said:
    09/09/2013 pukul 11:04

    thanks dah buat tulisan ini walaupun masih banyak yang belum di telusuri tentang aceh singkil, mudah-muadahan kedepan bisa lebih bnyak lagi tentang cerita singkil ini di tulis di blog ini. saran tolong tulis juga nama kerajaan or raja singkil yg perama kali mungkin ada saya masih pingin tau juga silsilahnya gimana. wasslam.

    Suka

    oezman yadi berutu said:
    17/09/2013 pukul 22:52

    Saya bangga jika ada orang bertanya kepada saya, kamu orang mana? Dengan tegas dan bangga saya mengatakan saya orang Aceh singkil.. Majulah Aceh singkil ku…!!

    Suka

    Jiwa KeLana Hpj said:
    12/03/2014 pukul 10:03

    Salam kenal buat semua

    Suka

    Jufri Anto said:
    14/05/2014 pukul 17:50

    Assalamu’alaikum wr.bw

    Terima kasih buat infrormasi yang telah dipaparkan, sangat bermanfaat sekali. Semoga Aceh Singkil kedepannya bisa menjadi Kabupaten yang namanya bisa di kenal sampai ke pelosok nusantara hingga sluruh dunia, dengan ke’arifan budaya lokalnya, adat istiadatnya, sejarah kebudayaannya, bahasanya serta dengan tempat” wisatanya seperti pulau banyak, hutan latrup, danau paris, PCI(Pantai Cemara Indah) dan tempat-tempat menarik lainnya yang semakin hari semakin banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal, luar daerah maupun wisatawan manca negara.

    Bangga mejadi puta Aceh Singkil

    Suka

    Suhardin djalal (@Suhardindjalal) said:
    27/08/2014 pukul 04:31

    Mantap pak… saya senang aceh singkil dapat di kenal publik. . .

    Suka

    acehsingkil responded:
    27/11/2014 pukul 21:19

    Terimakasih.. 🙂

    Suka

    acehsingkil responded:
    27/11/2014 pukul 21:21

    Terimakasih Sdr. Jufri Anto 🙂

    Suka

    acehsingkil responded:
    27/11/2014 pukul 21:22

    Salam kenal dari kami 🙂

    Suka

    Ifky said:
    31/05/2016 pukul 08:35

    Salam kenal. saya masyarakat aceh singkil namun saat ini saya sedang kuliah dan dalam tahap praktek lapang. saya sedang mencari sejarah PT. Socfindo Lae Butar Aceh singkil, bagi teman-teman yang mengetahui terkait informasi ini saya ucapkan terimakasih untuk bantuannya.
    ^_^

    Suka

    AMINUL SYOFIAN said:
    26/07/2017 pukul 12:26

    Assalamu’alaikum, ambo ughang Singki yg ala lamo tingga di Kampar- Riau, kini ambo bakarajo di Rumah sakik di daerah ko ala 20 tahun.disiko terkenal daerahnyo sebagai SERAMBI MEKAHNYA RIAU.

    Kito samo2 tau daerah awak singkitu ala tersohor kasaluruh Nusantara malah sampe ka negara jiran ( Malaysia & Brunai dll) karano singki punyo ulama karismatik yg jadi kebanggaan kito, tapi baru2 ko ambo pulang kasingki ( Pulkam) ambo paratikan daerah awak tu indak nampak lai nuansa khas keislaman yang kental, samacam tahun2 ambo waktu ketek dulu, yang satiok maghrib rami ughang pai sumbayang kamusajik, baik urang tuo maupun Anak2. apolai anak2 ghami mangaji abis maghrib ala indak nampak lai, suagho2 ughang2 mangaji magrib dan mangaji subuh indak tadanga juo. Ambo maghaso daerah awak ko ala banyak kemunduran tautamo masalah budaya keislaman & kearifan lokal yang khas.

    Ditampek ambo tingga kiniko ( Kampar-Riau) malah sadang giat2nyo masyarakatnyo menghidupkan budaya keislaman/ menghidupkan Sunnah yang ditunjang olh pimpinan daerahnyo dgn mengeluarkan PERDA wajib Maghrib mengaji, menghimbau melaksanakan Puasa Senin Kamis, Kalu Bulan Suci ramadhan himbauan utuk iktikaf dimesjid rame2, larangan menjual makanan pada siang ramadhan, dibangunnyo islamic center yg menjadi wadah masyarakat untuk menimba ilmu agama dgn ustaz/ ulama2 yg mumpuni yang tamatan alumni S3 Madinah/ Arab ( ahli hadist, ahli Fiqih, Ahli Tafsir Dll). Pengajian2 iko ala terjadwal setiok harinyo malah ado pulo ulama@ dari arab saudi yg datang ( imam mesjidil haram, imam mesjid nabawi, imam mesjid Al aqsa, dosen2 S3 dari negara2 Arab ).

    Ambo agak saketek pesimis ttg perkembangan keislaman yg ado di daerah awak Singki tu dibandingkan daerah tampek ambo tingga kiniko ( sbg contoh ajonyo), tapi kalau kito samo2 kembali menghidupkan budaya2 keislaman macam daulu ditunjang lagi perhatian pimpinan daerahnyo yg mendukung, ambo ghaso Nuansa Keislaman yg daulutu bisa kito dapekkan lai.

    Suka

Tinggalkan komentar