Penyu Langka yang Terancam Punah

Posted on Updated on

PASIR putih membentang sepanjang pantai Pulau Bangkaru. Ombak kecil yang mendesir di bibir pantai membuat pengunjung betah berlama-lama menikmati pemandangan indah nan menawan di pulau asing itu. Di balik keindahan itu, Pulau Bangkaru ternyata menyimpan segudang masalah.

Habitat Penyu Hijau dan Penyu Belimbing yang ada di Pulau Bangkaru, Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, terancam punah. Padahal, dua jenis penyu itu merupakan spesies langka di Indonesia. Kepunahan dua jenis penyu itu disebabkan telur-telur yang dihasilkan penyu banyak dikonsumsi manusia.

Telur yang dihasilkan penyu belimbing dan hijau berkisar antara 250 dan 300 biji dalam semalam. Penyu-penyu itu bertelur di sepanjang pantai pasir putih yang terhampar sepanjang 1.300 meter yang ada di Pulau Bangkaru. Setiap malam, warga di sana berburu telur penyu untuk dikonsumsi.

Akibat perburuan telur penyu hijau dan belimbing ini, kelangsungan hidup kedua penyu langka di Pulau Bangkaru ini pun terancam punah. Ironisnya lagi, di saat penyu-penyu itu terancam punah, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil malah menyewakan pengelolaan pulau tersebut kepada Rosmali, yang lebih dikenal dengan sebutan Juragan Mali. Kini, Juragan Mali lah yang memasarkan telur-telur penyu langka itu.

Sebagai pengusaha yang memenangkan tender pengelolaan pulau tersebut sejak empat bulan lalu, Juragan Mali harus menyetor Rp 1.000.000 per bulan kepada Pemkab Aceh Singkil, yang nantinya masuk sebagai pendapatan asli daerah (PAD).

Setelah menandatangani “kontrak” dengan Dinas Pendapatan Daerah, jadilah Juragan Mali sebagai penguasa Pulau Bangkaru. Dia juga menjadi juragan telur penyu. Pulau Bangkaru itu dijaga dua pekerja Juragan Mali. Sementara dia, sepekan sekali singgah ke pulau terluar itu. Setiap singgah di Bangkaru, dia membawa serta 5.000 hingga 6.000 butir telur, yang dijual Rp 700 per butirnya. Selain dipasarkan di Singkil, telur-telur itu juga dipasarkan ke Sibolga Provinsi Sumatera Utara, melalui perantara para nelayan.

Juragan Mali diharuskan menyetor Rp 1.600.000 setiap bulannya ke pihak kecamatan dan tiga perangkat hukum di Pulau Balai. “Ke Polsek Pulau Banyak, Pos TNI AL, dan Koramil 01 Pulau Balai. Selain uang keamanan, setiap bulan harus mengantarkan 50 butir telur penyu ke Muspika,” kata Juragan Mali kepada acehkita.com dan sebuah media nasional, pekan lalu.

Lantas, adakah upaya untuk menjaga kelangsungan hidup penyu langka?
Mali menyebutkan, pihaknya telah melakukan penangkaran di pulau itu untuk melestarikan penyu. Ada 11 sarang yang telurnya ditangkarkan. Namun upaya itu akan sia-sia lantaran cara penangkarannya tetap tidak efektif karena setelah menetas penyu-penyu muda dibawa dan dirawat di keramba miliknya. “Setelah agak besar baru dilepas lagi ke laut,” katanya. Usaha penangkaran yang dilakukan Juragan Mali tidak sebanding dengan pengambilan telur penyu yang sudah dilakukannya sejak empat bulan silam.

Bukan hanya Mali yang mengancam habitat penyu langka itu. Sebelumnya, telah banyak pengusaha yang mengeruk kekayaan alam Pulau Bangkaru. Selain telur, nelayan asal Sibolga, Sumatera Utara, juga menangkap penyu dewasa untuk dikonsumsi manusia. Penangkapan dilakukan dengan cara menyebarkan jaring ketika penyu “mendarat” ke pantai.

Pulau Bangkaru merupakan salah satu pulau yang terletak di gugusan Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. Pulau ini mempunyai pemandangan wisata yang sangat menarik dipandang mata. Setiap pendatang yang berkunjung ke pulau ini, pasti akan terkagum-kagum pada keindahan yang disajikan pulau. Karenanya, tidak heran jika banyak pengusaha yang berebutan ini menguasai pulau yang berjarak 32 mil dari Kota Singkil, ibukota Kabupaten Aceh Singkil.

Lantas apa menariknya Bangkaru? Sebagai satu dari banyak pulau terluar di nusantara ini, Bangkaru telah ditetapkan menjadi kawasan konservasi alam dan lingkungan oleh Menteri Kehutanan sejak tahun 1990. Selain itu, Pulau Bangkaru mempunyai pantai dengan ombak yang sangat bagus untuk berselancar.
“Ombaknya yang ada di Bali kalah jauh, apalagi yang ada di Pulau Nias,” kata Taksis, salah seorang warga yang kerap mengantarkan wisatawan asing ke pulau tersebut sekitar tahun 1970-1980-an.
Menurut Taksis, setiap tahunnya tidak kurang ada sekitar 6.000an wisatawan yang berwisata ke pulau tersebut. “Biasanya dua hingga tiga malam di sana. Bahkan, ada yang sampai habis visa baru pulang,” kenang Taksis.

Wartawan lokal acehkita.com dan nasional Kompas berkesempatan menuju kesana menapaki pulau “rebutan” itu. Pemandangan hutan alami yang disodorkan sungguh memanjakan mata; hutan perawan yang belum dijamah tangan nakal manusia serakah.
“Bule paling suka dengan tracking. Jadi hutan paling cocok untuk hobi itu,” kata Taksis.
Hanya ada satu pondok reot di pulau itu, yang memiliki sebuah sumur. “Dulu ada bangunan panjangnya 17 dan lebar 8 meter,” sebut Taksis yang bersama sejumlah warga Pulau Banyak lain, melalui sebuah yayasan, berusaha melestarikan lingkungan dan habitat penyu langka di Bangkaru. Yayasan yang disebut Taksis ini pernah mengelola Pulau Banyak selama tiga tahun. Pekerjaan utama yayasan itu adalah menyelamatkan penyu-penyu langka dari kepunahan. Upaya penyelamatan penyu itu, dilakukan warga dengan dibantu peneliti dan penyelamat penyu langka asal Swedia, Andreas de Fos, lebih dikenal dengan sebutan Mahmud Bangkaru.

Sayang, konflik bersenjata pada tahun 1999 memaksa Mahmud Bangkaru keluar dari Aceh. Akibatnya, yayasan itu tidak lagi berjalan karena terkendala biaya operasional. Sebab, sekali jalan untuk menjangkau Bangkaru, harus menghabiskan fulus berkisar antara Rp 800 ribu hingga sejuta rupiah.
“Dulu masih bisa ditutupi karena kita dibantu Mahmud dan para bule yang datang untuk liburan. Dia lihat kita melestarikan penyu dia bantu,” sebut Taksis.

Kini, kehidupan penyu tidak lagi terjaga. Ancaman kepunahan penyu langka itu sudah berada di depan mata. Taksis berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menyelamatkan penyu langka di sana. Jika tidak, berbilang tahun saja, Penyu Hijau dan Belimbing hanya akan tinggal nama saja, akibat keserakahan manusia.

By: Rasyid J

Sumber: www.acehkita.com

20 respons untuk ‘Penyu Langka yang Terancam Punah

    Ervanda_saputra said:
    02/10/2008 pukul 04:26

    Taman laut pulau banyak memang mengagum kn ,,
    Saya anak putra asli pulau banyak ý tlah melanjut kn pendidikan k banda aceh,
    1 bulan ý lalu sebelum ramadhan saya balik k pulau banyak .membawa teman saya anak asli banda aceh,
    Sampai di pulau banyak kami dan dan teman 2 lain rekreasi k pulau palambak tempat biasa nya pengunjung dari manca negara,,
    Anak banda aceh it pun tercengan melihat keindahan pantai , hutan di pulau itu ,
    Lalu anak itu bertutur kepada saya betapa indah nya pulau banyak ini. Aku sangat betah di sini, menurut perbandingan nya kala jau beda dengan pantai2 rekreasi ý anda di banda aceh, itu menurut nya.

    Suka

    Ervanda_saputra said:
    02/10/2008 pukul 05:21

    Mengapa taman wisata pulau banyak sekarang berkurang pengunjung nya,,?
    Kalau menurut saya itu di karna kan transportasi ý khusus dari pulau balai ke pulau pulau tempat ý di impi-impi kn pengunjung tidak ada lagi. Dulu sekitar 4 thun ý lalu memang ada kapal bot, KM. ANTAR PULAU , tpi sekarang kapal itu tidak di operasi kan lagi ý sayang lagi dibiar kn tenggelam di plabuhan kapal itu sandar apa ada unsur kesengajaan itu saya tidak tau,,,
    Dengan ini maunya pemerintah aceh singkil jangan tinggl diam untuk menyedia kan kapal transportasi baru ntuk parawisata pulau banyak.

    Suka

    Ervanda_saputra said:
    03/10/2008 pukul 04:01

    Berlibur ke taman wisata laut pulau banyak sangat lah menyenang kah hati,, apa lagi sedang ada masalah &sters, anda bisa mengobati nya di sana. Kalau anda ke taman wisata pulau banyak anda bisa melalu singki langsung dengan transportasi lau anda seperti kapal boat, kapal ferry atau anda mau mengeluar kan uang anda bisa naik speed boat kalau anda suda sampai di pulau balai anda bisa singgah di warung kopi tradional warung kopi bang Heldi, anda bisa mencicipi berbagai makanan dan minuman di situ seperti kopi panas dan makanan lain nya, kalau anda mau k pulau palambak anda bisa menyewar speed boat , perahu bermotor disana kalau anda tidak tau anda bisa menanyakan kepada masyarakat di situ,, Cobalah coba,

    Suka

    muhajir al fairusy said:
    03/02/2009 pukul 19:40

    pulau banyak adalah kekayaan alam yang tiada tandingan, seungguh suatu kesempatan istimewa apabila bisa berkunjung kesana

    Suka

    ervanda_saputra said:
    05/03/2009 pukul 14:51

    woou,,! Knapa pulau banyak sekarang ada apa dengan pulau bangkaru,, asik berita nya loe,,!
    Masak pulau bangkaru di monopoli oleh YPB
    Telor penyu di perjual beli kan di luar pulau banyak , dan masyarakat pulau banyak tidak bisa makan telor penyu itu,,
    Dan turis 2 yg mau berkunjung ke pulau bangkaru kec.pulau banyak harus melapor ke YPB emang nya pulau bangkaru uda jadi milik pribadi YPB,
    Mohon dipertanyakan,

    Suka

    ervanda_saputra said:
    05/03/2009 pukul 23:21

    saya asli putra daerah pulau banyak.
    Mohon kepda SITUS ini, tolong kirim kan imformasi imformasi masalah pulau bangkaru ý suda di monopoli oleh Yayasan Pulau Banyak(YPB) Ý Dimotori AVV dri negara asing itu,,,,,!

    Suka

    ervanda_saputra said:
    05/03/2009 pukul 23:29

    hai,,,! Pulau Banyak mari kita singkir&terjang kan orang orang yg telah memonopoli daerah kita yg tercinta itu jangan sampai pulau banyak jatuh ketangan orang lain,,

    Suka

    ervanda_saputra said:
    05/03/2009 pukul 23:38

    katanya melindung,membudi daya kan dan melestarikan penyu,,,,!
    Toh kenapa sampai pulau tempat penyu itu bertelur dia kuasai (dimonopoli) juga,,, kalau melindungi kami pun bisa.
    Trus tutur pak azwardin pulau palambak itu adalah pulau yg suda usam dan pulau yg tidak di pergunakan lagi.
    APa benar tu pak,,,,,?

    Suka

    sultan said:
    13/04/2009 pukul 11:57

    pulau banyak adalah sebuah kepulauan yg sangat tersudutkan oleh pemerintahan, karena di pulau tersebut belum pernah mendapatkan sebuah pandangan yg khusus dari pemerintah.
    apakah pulau tersebt bukan wilayah dr kepulauan indonesia….?
    klo memang itu adalah merupakn dr bagian kepulauan indonesia kenapa tidak ada niat dr pemerintah untuk membangun pulau tersebut, padahal pulau tersebut mempunyai panorama yg sangat indah apalagi di pulau tuangku dan pulau bangkaru itu sangat mempunyai keindahan yang sungguh luar biasa. saya putra pulau tuangku berharap kepada pemerintah agar mengalihkan pandangan yg kusus buat pulau saya……!!!!!!!

    reply from acehsingkil:

    Terimakasih buat komentarnya yang sangat bermanfaat.
    Salam kenal ya 🙂
    Buat Pemerintah, dengarkan suara rakyat mu ini!!

    Suka

    ervanda_saputra said:
    09/05/2009 pukul 21:58

    haiiiiiiiiiiiii…………!
    sultan tiusa……, saya sangat mendukung atas kata2 kamu itu .
    kita lihat aja nantik apakah pemerinth kita mau mendengar dn melaksanakan itu semua………..

    Suka

    ervanda_saputra said:
    03/09/2009 pukul 08:01

    Sekarang dengan sibuk-sibuknya Indonesia menyelesaikan masalah kepulauan indonesia dijual dan dirampas oleh malesya,
    Jdi skarang kepulauan banyak kab aceh singkil yang mengandalkan parawisata taman laut itu nampaknya sudah dijual pemerintah kepada warga negara asing dari belanda.
    Karna menurut pengakuan masyarakat pulau banyak warga disitu tidak bisa berkunjung ke tempat itu,
    Tolong di expos,.

    Reply from acehsingkil:

    Terimakasih buat Sdr. Ervanda atas infonya…
    Buat seluruh rekan2 blog acehsingkil dimohonkan juga dapat mengklarifikasi dan berbagi informasi mengenai permasalahan diatas..

    Suka

    Muhammad Alfuraihan said:
    08/09/2009 pukul 17:27

    SALAM utk pcinta pulau bnyak.

    Suka

    ervanda_saputra said:
    26/09/2009 pukul 18:20

    baulik kapan ang plang ka sceh tu,,,,,

    Suka

    ervanda_saputra said:
    26/09/2009 pukul 18:27

    mau nyo kan bagi anak 2 asli pulo banyak atau orng2 pecinta kepulawan kto jangan cuman komen di internetajo cobo kito adokan komentar besar-besaran tentang pulo ko sabana nyo baapo,,, samo rantu-rantu tu benalu yang tumbuh di pulo kito tu,,,,,,,,,,,
    salam sadonyo. yahooooooooooooo,,,

    Suka

    ervanda_saputra said:
    27/09/2009 pukul 20:51

    ne kami semua mahasiswa pulau banyak kami mau menanyakan pada situs ini,,,,,,,,,
    pasti situs ini tau tentang keberadaan YPB (yayasan Pulau Banyak),,,,

    1,apa misi YPB itu di pulau banyak ?
    2,apa – apa aja hak YPB itu di pulau banyak?
    3, apa – apa aja kewajiban YPB itu dipulau banyak,,,,?
    4, dan kenapa YPB itu ada di pulau banyak,,,?
    5, tolong replay,,,,

    Suka

    Heldy salalala said:
    01/10/2009 pukul 02:07

    0y Heldi (ervanda) jgn mala mancarut di forum ko..jgn bawok nam0 nanggaek kito 0key..peace

    Suka

    firdaus sabang pulau weh aceh said:
    02/09/2012 pukul 21:33

    knpa Pemerintah singkil tdk mmnggil kmbli siMahmud bengkaru pasca konflik ini gna mnjga kelestarian penyu hijau dn belimbing dn publikasikan kmbli pulau tsbt melalui tangannya sbb tlh trbkti hasil krjanya dmsa yg lalu.

    Reply from acehsingkil:

    Pemerintah… dengar suara rakyatmu ini.

    Terimakasih atas kunjungannya 🙂

    Suka

    pulau tidung said:
    24/11/2014 pukul 22:35

    Hi there mates, nice post and good urging commented here, I am really enjoying by these.

    Suka

    acehsingkil responded:
    01/12/2014 pukul 18:42

    Thanks bro for your visit, btw nice site (pulautidung) 🙂

    Suka

    TOP 10 ISU LINGKUNGAN – raksabumi said:
    01/04/2016 pukul 14:56

    […] harimau? atau memancing dengan menggunakan bom? Berapa hutang bakau (mangrove) yang hancur? Bisakah penyu hijau dan belimbing menetas hingga dapat hidup dan menghasilkan telur penyu […]

    Suka

Tinggalkan komentar